Yonif 755/Kostrad Sambangi Kampung Terisolasi di Tepian Sungai Maro Merauke

Kamis, 07 Maret 2019

Istimewa

JAKARTA/86 – Dalam rangka memperingati HUT Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Ke-58, Yonif 755/Yalet/20/3/Kostrad melaksanakan anjangsana ke Kampung Terisolir yang hidupnya hanya mengandalkan berburu binatang dan meramu tumbuhan hutan.

Hal tersebut disampaikan disampaikan Aster Divif 3/Kostrad Kolonel Inf Imam Purnomo. “Kampung terisolir tersebut adalah Nggolar yang berada di Distrik Wasur dan hidup di tepian Sungai Maro yang membelah Kota Merauke,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (6/3/2019).

“Kampung ini bertahan hidup dengan mengandalkan hasil hutan, yakni menjadi dengan berburu dan meramu,” ucapnya.

Maksudnya, lanjut Imam, warga Nggolar tersebut memenuhi kebutuhan dengan cara mengumpulkan bahan makanan dari tumbuhan dan berburu binatang yang ada di hutan.

“Sangat kontras, padahal disekitar sungai tersebut terdapat distrik penghasil pangan. Sudah itu pendidikan baru hanya setingkat SD dan untuk melanjutkan harus ke Wasur yang jaraknya sangat jauh,” katanya.

Berdasarkan hal tersebut, Danyonif 755/Yalet/20/3/Kostrad Mayor Inf Agus Rediyanto, beserta anggota jajarannya mengajak Komunitas Jeep Merauke untuk datang ke kampung ini.

" Bersama kita melaksanakan anjangsana kesana (kampung Nggolar). Termasuk dengan beberapa anggota Persit (Persatuan Istri Prajurit), melewati jalan berlumpur, rawa, dan medan yang cukup berat, sekitar 8 km dari pusat kota,” tuturnya.

“Namun dengan tekad yang kuat untuk menyambung silaturahmi dengan saudara-saudara kita disana, hal itu justru menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya.

Setelah menempuh 6 jam perjalanan, akhirnya rombongan tiba di kampung yang memiliki jumlah penduduk sekitar 92 kepala keluarga dan 224 jiwa tersebut.

"Saat mendengar informasi tentang warga ini, hati kita semua tergerak. Apalagi setalah tiba di sini, kondisi warga sangat memprihatinkan, tanpa listrik, pendidikan yang minim, jauh dari pelayanan kesehatan, bahkan untuk mendapatkan air bersih mereka harus berjalan kaki berkilo-kilo membelah hutan,” kata Agus Rediyanto.

"Jadi selain untuk anjangsana dan bersilturahmi, kita sudah siapkan juga pengobatan gratis kepada masyarakat dan paket sembako. Dari pertemuan ini, kita ingin menjadi bagian warga baik dalam suka maupun duka,” ucapnya. 

Semoga, harap Agus Rediyanto, kedatangannya tidak hanya memberikan pengobatan ataupun membagikan paket sembako dan pakaian layak saja, namun juga dapat membangun kebersamaan dan kebahagiaan sebagai keluarga besar satuannya.

“Kita akan terus berupaya, membantu warga di sini, semampu yang kita lakukan. Juga akan kita ajak komponen masyarakat dan pemerintah lainnya untuk membantu menyejahterakan mereka terutama menyiapkan anak-anaknya sebagai generasi muda kompetitif, yaitu cerdas, terampil, kreatif dan berwawasan kebangsaan. Kita semua bertekad, akan ada untuk mereka,” tuturnya.

Sementara itu, Bapak Soter Nauce, tokoh masyarakat dan juga sebagai sekretaris kampung, mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya atas kunjungan dari rombongan Yonif 755/Yalet/20/3/Kostrad, yang telah peduli terhadap kondisi warga Nggolar.

"Kami sangat berterima kasih dan merasa senang atas kunjungan anggota TNI dari Kostrad yang bertemu meski harus menembus hutan, lumpur, dan rawa. Kami semua di sini akan selalu mengingat kebaikan jasa dari bapak bapak TNI Kostrad sekalian, dan TNI akan selalu di hati kami,” ujarnya. (okezone)