Unik, Pemulung Ini Bernama Hari Libur

Rabu, 13 Maret 2019

Istimewa

PROBOLINGGO/86 --- Seorang warga di Kota Probolinggo memiliki nama unik dan berbeda dari nama orang pada umumnya.

Dia bernama 'Hari Libur'. Warga RT 5 RW 3 Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, betah melajang. Saat ditemui di rumahnya, pria berusia 49 tahun itu mengakui jika namanya memang agak aneh.

Meski begitu, Hari mengaku dia tidak akan mengganti nama tersebut lantaran pemberian orang tuanya, Asmad. Dari cerita orang tuanya, nama 'Hari Libur' diberikan lantaran waktu lahir bertepatan dengan hari libur.

" Ya tidak apa-apa meski nama saya aneh pak, karena itu sudah pemberian orang tua," ujarnya, Rabu (13/3/2019).

Hari mengungkapkan, selama ini aktivitas sehari-harinya bekerja sebagai pemulung barang rongsokan. Pekerjaan tersebut diakui Hari telah dilakoni selama 5 tahun.

Sebelumnya Hari mengaku, pernah bekerja sebagai kenek angkutan umum. Namun karena lebih nyaman bekerja sebagai pemulung, ia akhirnya memilih berhenti.

Hasil yang diperoleh dari menjual barang rongsokan sekitar Rp 50 ribu/hari. Dan bila beruntung, bisa dapat Rp 100 ribu/hari.

"Kalau cari barang rongsokan, ya biasanya di sekitar sini saja pak, atau dalam Kota Probolinggo. Hasilnya lebih banyak dari pada jadi kenek," tandasnya.

Hasil memulung, dia sisihkan untuk membantu biaya hidup kakak kandungnya Isnaini dan anak-anaknya. Selebihnya ditabung sendiri. Hari sendiri rela hasil jerih payahnya diberikan kepada kakaknya lantaran ia tinggal bersama mereka.

"Saya sisihkan saja buat kebutuhan kakak dan anak-anaknya, apalagi mereka tinggal dengan saya. Dan nanti saat saya sudah tua kelak, merekalah yang merawat saya," ujar Hari.

Disinggung tentang statusnya yang masih tetap melajang, pria kelahiran 1970 itu mengaku pernah bertunangan dengan gadis asal Kecamatan Dringu akan tetapi akhirnya putus. Kini dia memilih ingin fokus bekerja sebagai pemulung.

"Dulu pernah tunangan satu tahun pak, tapi terus putus mungkin bukan jodoh sih," tandas Hari. (detik.com)