Pengrajin Atap Daun Nipah Berharap Sentuhan Pemerintah

Jumat, 29 Maret 2019

Warga masyarakat masih mengandalkan membuat atap nipah sebagai mata pencarian

BENGKALIS/86--- Keberadaan atap daun nipah sejauh ini masih menjadi andalan pendulang ekonomi para warga pembuatnya. Hal ini seperti yang dialami oleh warga di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis.

Kedua kecamatan itu, masing-masing Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis. Bahkan, warga membuat anyaman atap, dari daun rumbia kering yang sudah diambil dari kebun mereka masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh Parjo salah seorang tokog pemuda suku asli yang tinggal di Desa Suka Maju, Kecamatan Bantan kepada Riau86.com, Jumat (29'3/2019).

Dirinya menyebutkan, pembuatan atap sudah lama dilakukan oleh warga tempatan. " Kalau pembuatan atap disini memang sudah lama karena, sebagian warga suku kami yang merupakan orang asli ini memang ini untuk pencariannya," kata Parjo.

Masih kata Parjo, atap yang hasil anyaman warga ini terkadang dipasarkan dengan cara pribadi dan ada pula yang dijual kepada para pengepul.

Untuk mendapatkan saku keping atap, pembeli harus mengeluarkan uang sebesar Rp 4000 per kepingnya. "Tergantung atapnya, ada yang tebal, ada juga yang tipis, sesuai kebutuhan pembelinya. Kalau yang bikin tinggal membuatnya saja," sebut Parjo.

Masih kata Parjo, untuk membuat atap tidak semua orang  bisa, pasalnya, selain  sulit, daun untuk membuat atap yang dari pohon rumbia juga tidak semua orang bisa ngambil.

" Untuk mendapatkan daun atap, memang agak sulit, karna kalau ngambil di kebun orang agak susah, karna tidak semua orang yang punya kebun," jelas Parjo.

Dalam kesempatan itu juga, Parjo sangat berharap kepada pemerintah daerah, agar dapat memperhatikan para pengrajin atap daun rumbia.

Pasalnya, masih banyak pengrajin atap di pulau Bengkalis yang membutuhkan tempat penampungan yang memadai.

" Kalau bisa, kita berharap kepada pemerintah, agar dapat menyediakan gudang besar tempat penampungan, supaya masyarakat bisa besa bebas memilih jualnya dengan harga yang tinggi," Harap Parjo. (Bang Andi)