Depresi Gagal Jadi TNI, Pemuda Ini Malah Bakar Rumahnya

Sabtu, 30 Maret 2019

Istimewa

JOMBANG/86 --- Sunarto (30) nekat membakar rumahnya di Desa Karangmojo, Plandaan, Jombang. Usut punya usut, ternyata pelaku mengidap gangguan jiwa sejak gagal menjadi anggota TNI.

Kapolsek Plandaan, AKP Akwan mengatakan, aksi bakar rumah ini dilakukan Sunarto dini hari tadi pukul 02.45 WIB. Rumah berdinding papan kayu seluas 6x8 meter persegi itu hangus dilalap api.

"Dia membakar kursi menggunakan bensin, kemudian api menjalar ke seluruh rumah. Rumahnya terbuat dari papan kayu sehingga mudah terbakar," kata Akwan saat dihubungi.

Dia menjelaskan, Sunarto mengidap gangguan jiwa sejak sekitar 12 tahun yang lalu. Itu setelah Sunarto gagal saat mendaftar menjadi anggota TNI.

Gangguan kejiwaan itu, kata Akwan, membuat Sunarto kerap mengamuk di dalam rumahnya. Hanya saja Sunarto tak pernah menyerang warga di sekitar tempat tinggalnya.

Kondisi Sunarto yang kerap mengamuk membuat ibunya, Sutarmi (60) ketakutan. Untuk makan sehari-hari, Sunarto mendapatkan kiriman dari saudaranya yang tinggal satu kampung dengannya. Karena Sunarto tak pernah bekerja. Sampai saat ini status Sunarto masih lajang.

"Karena takut, sekitar 2-3 tahun yang lalu ibunya pindah ke rumah anaknya di Desa Mlerek, Kecamatan Plandaan. Jadi, Sunarto tinggal sendirian di rumah itu," terangnya.

Akwan mengakui tidak ada saksi yang melihat Sunarto membakar rumahnya. Aksi bakar rumah sendiri itu terkuak dari pengakuan Sunarto. Setelah membakar rumahnya, Sunarto masih berkeliaran di lokasi.

"Tidak ada saksi yang melihat, itu pengakuan Sunarto saat saya tanyai. Dia sengaja membakar rumahnya sendiri," ungkapnya.

Kebakaran itu menghanguskan seluruh bangunan rumah Sunarto. Dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk memadamkan api. Menurut Akwan, kerugian akibat kejadian ini sekitar Rp 30 juta.

Kendati begitu, Sunarto tidak ditangkap oleh polisi. Pria dengan gangguan jiwa itu diserahkan ke pihak keluarga dan perangkat Desa Karangmojo.

"Saya serahkan ke keluarga dan pamongnya. Keluarga dan pihak desa masih musyawarah, rencananya akan dibawa ke rumah sakit jiwa," tandasnya. (detik.com)