Usai Membunuh, Prada DP Bawa Kabur Motor Fera dan Beli Tas Ransel

Rabu, 15 Mei 2019

Istimewa

PALEMBANG/86 --- Kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Fera Oktaria (20) yang diduga dilakukan oleh anggota TNI Prada DP menemukan fakta baru. Prada DP diketahui membawa kabur sepeda motor milik korban usai pembunuhan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, temuan itu berdasarkan keterangan saksi yang menyebut DP pergi ke suatu tempat menggunakan sepeda motor korban. Waktunya sehari setelah menginap di penginapan Sahabat Mulia di Jalan Hindoli Sungai Lilin, Musi Banyuasin.

" Sepeda motor Honda Beat milik korban dibawa DP," ungkap Zulkarnain, Rabu (14/5).

Saksi lain juga menyebut, Prada DP membeli tas ransel menggunakan motor itu. Diduga, tas tersebut digunakan Prada DP untuk melarikan diri. "Penjual tasnya memastikan bahwa betul itulah orangnya," ujarnya.

Dengan adanya petunjuk itu meyakinkan bahwa DP adalah pelakunya, Zulkarnain menyerahkan kasus ini ke Denpom II Sriwijaya. Meski demikian, pihaknya tetap menyelidikinya secara maksimal bekerjasama dengan satuannya.

"Berkasnya sudah saya perintahkan (diserahkan ke Denpom), baik BAP saksi, hasil INAFIS dan autopsi, yang lain-lain juga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga menemukan mayat wanita dengan kondisi tanpa busana, tangan terpotong dan disembunyikan dalam kasur di penginapan Sahabat Mulia di Simpang PT Hindoli Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumsel, Jumat (10/5).

Korban menginap bersama seorang pria berinisial DN sejak Selasa (7/5). Dari hasil tes DNA, korban diketahui bernama Fera Oktaria (20), warga Palembang.

Sehari-hari korban bekerja sebagai kasir di pasar ritel di Jalan Sudirman Palembang. Korban hilang bersamaan dengan waktu dirinya menginap di penginapan itu.

Sebelumnya, dia bercerita kepada orangtuanya bahwa ia sering diancam oleh mantan pacarnya, bahkan kerap berakhir dengan tindakan fisik. Pelaku pembunuhan diduga anggota TNI berinisial Prada DP (22).

Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi. DP diketahui mantan pacar korban. Dia merupakan anggota TNI yang baru dilantik tahun lalu dan kini sedang mengenyam pendidikan di Sartaif Rindam II/Baturaja, Ogan Komering Ulu.

Kapendam II Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Darmawan mengatakan, nama yang disebut-sebut benar adanya anggota TNI. Namun laporan dari atasannya, yang bersangkutan tidak berada di tempat atau tidak hadir tanpa izin.

"Kami dapat informasi dari keluarga soal nama dan statusnya. Sekarang tidak ada di tempat (tugas)," ungkap Djohan, Minggu (12/5). (tribunnews)