Rumah Produksi Tahu Terbakar, Pemilik Meninggal Terpanggang

Istimewa

SINTANG/86 -- Rumah produksi tahu di Gang Barata, Kecamataan Sintang Kota, Kabupaten Sintang, Kalbar, hangus dilalap api, pada Kamis (7/2/2019) sekira pukul 00.45 dinihari WIB. Pemilik rumah, Asiong tewas terpanggang api.

Pria 74 tahun itu diketahui sedang tidur pulas saat api membakar seluruh bangunan yang juga menjadi tempat tinggalnya. Korban juga dalam keadaan sakit.

Isak tangis keluarga pecah, bahkan ada yang sampai jatuh pingsan ketika melihat Asiong sudah tak bernyawa, saat dikeluarkan dari rumah setelah sejam lebih kebakaran itu.

Jenazah korban langsung dibawa masuk dalam ambulan untuk dievakuasi ke RSUD Ade M Djoen Sintang.

Meli, saksi mata yang kos-kosannya berada tepat di belakang lokasi kejadian mengatakan, saat itu ia terbangun untuk membuat susu anaknya. Dia kemudian melihat cahaya dari balik orden jendela kaca kamarnya.

“Setelah saya buka orden, ternyata ada kebakaran rumah. Memang pada saat itu belum besar, tapi sudah melebar,” ucapnya kepada wartawan, Kamis siang.

Melihat kejadian itu, Meli berteriak sekencang-kencangnya. Sehingga membuat suaminya yang sedang tidur pulas langsung bergegas bangun untuk melihat kejadian tersebut.

" Hawa panas api juga sudah nyampaikan di kos saya, meski saat kejadian hujan turun,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pada saat kejadian itu, sang suami langsung membawa anaknya yang masih bayi tersebut keluar rumah. Karena ditakutkan api merembet sampai di kediamannya.

" Tidak lama kemudian, pemadam kebakaran datang. Tapi kondisi api sudah mulai membesar,” kata dia.

Untungnya, kata Meli, api cepat dijinakkan petugas pemadam kebakaran. Sehingga tak merembet hingga di kediamannya. Ditambah lagi dengan bantuan hujan yang turun.

Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar Sintang, Martin Nandung mengatakan, pihaknya menerjunkan enam unit mobil pemadam kebakaran. Termasuk dari mobil Yayasan Busera. Metode pemadaman, tim dibagi menjadi dua tempat. Di depan dan di belakang rumah yang terbakar.

" Kita sampai ke lokasi setelah 15 menit setelah mendapat laporan. Personel yang kita turunkan 50 orang,” ujarnya.

Api benar-benar diyakini padam, sekira pukul 02.55 WIB. Terdapat satu rumah yang hangus terbakar, karena tak sempat merembet ke rumah lainnya yang berada didekatnya. “Untungnya kita cepat dapat memadamkan api. Sehingga hanya satu unit rumah yang terbakar,” terangnya.

Sementara untuk korban yang terjebak sehingga meninggal dunia, Martin sangat menyayangkan perihal tersebut. Meski pihaknya sudah bekerja semaksimal mungkin, namun masih saja ada menelan korban jiwa.

“Posisi korban saat dievakuasi oleh Satgas Damkar, Polisi dan Busera berada disekitar 1,5 meter dari pintu keluar, dengan keadaan badan yang terlungkup,” urai dia.

Dari posisi, dikatakannya, kelihatan korban berusaha untuk keluar. Cuma tidak bisa mencapainya. “Karena informasi yang saya dapat, korban memang dalam kondisi yang lagi sakit,” kata Meli.

Ia pun meminta maaf, kepada pihak keluarga dan masyarakat Sintang karena tidak dapat menyelamatkan korban. Meski sudah berusaha semaksimal mungkin.

“Tugas kami terutama menyelamatkan jiwa dan harta benda. Tapi tidak bisa dihindari adanya korban. Jadi kami merasa sedih juga,” ulas dia.

Diakuinya, memang pihaknya dapat mengantisipasi api tidak meluas, tapi dengan adanya korban jiwa, ini menjadi pelajaran bagi pihaknya agar ke depan bisa lebih baik lagi.

" Mudahan ke depan kita lebih cepat bergerak dan cepat respon, tentunya juga mengutamakan keselamatan anggota kita,” harapnya.

Saat ditanya sumber api, Martin mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengetahui hal tersebut. Namun yang pasti rumah yang terbakar itu merupakan milik korban. Dimana ia tinggal bersama beberapa karyawannya.

" Rumah itu memang tempat tinggal korban sekaligus untuk tempat produksi tahu. Material bangunan dari kayu,” ucap dia.

Terpisah, Paur Subag Humas Polres Sintang, Baryono mengatakan, bahwa pihaknya juga belum bisa memastikan api berasal dari mana.

“Rumah yang terbakar itu terdiri dari empat kamar yang dihuni oleh korban dan empat karyawannya,” terangnya.

Kerugian material yang terjadi akibat kebakaran yang berada tepat di belakang Lapas Kelas II B Sintang tersebut, juga belum dapat dihitung. Namun tindakan kepolisian yang dilaksanakan, mengamankan lokasi dengan memasang police line.

“Membawa korban ke RSUD Sintang untuk divisum, membantu memadamkan api bersama tim pemadam,” katanya.

Pihaknya juga melakukan penyerahan jenazah kepada keluarga korban untuk dibawa pulang dan untuk disemayamkan. “Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi,” tutur dia. (okezone)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar