Suami Caleg Gerindra yang Bunuh Diri Jadi Tersangka

Ilustrasi

PADANG/86 -- Polisi menemukan indikasi KDRT yang menyebabkan caleg Gerindra, Shanie Fiercelly, nekat menghabisi nyawanya di tiang gantungan. Untuk itu, polisi menetapkan pria berinisial HJ, selaku suami sang caleg, sebagai tersangka.

"Dari alat bukti yang ada, cukup untuk kita menetapkan suaminya menjadi tersangka," kata Kasat Reskrim Polres Pesisir Selatan AKP Elizabeth Dewi Rustini Rabu (13/2/2019).

Elizabeth menduga tindak kekerasan HJ itulah yang diduga menjadi penyebab korban depresi sehingga nekat gantung diri. Suami Shanie, HJ, dijerat dengan pasal KDRT dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

"Kita sudah periksa semua saksi di TKP. Hasil autopsi juga menunjukkan adanya tindak kekerasan," kata Elizabeth.

Shanie Fiercelly, yang menjadi caleg dari Partai Gerindra, ditemukan tergantung di kamar rumahnya yang berada di Sungai Lundang, Nagari Kampung Baru Korong Nan Ampek, Kecamatan XI Koto Tarusan, Sumatera Barat, Rabu (6/2/2019) silam.

Shanie tercatat sebagai caleg Partai Gerindra Nomor Urut 6 Dapil II untuk DPRD Kabupaten Pesisir Selatan. Jasad Shanie, yang sehari-hari punya usaha warung kecil-kecilan, sempat dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk keperluan autopsi dan dimakamkan keesokan harinya.

Polisi memastikan Shanie murni bunuh diri. Namun diduga bunuh diri itu dipicu tindak kekerasan yang telah diterimanya selama ini. "Kita sudah lakukan visum, autopsi. Tidak ada indikasi lain selain bunuh diri," kata Kapolsek Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan, Iptu Thamrin secara terpisah.

Thamrin juga sebelumnya mengatakan, dalam pemeriksaan, ditemukan indikasi korban depresi akibat persoalan keuangan dan keluarga. Dia mengatakan, sejak menjadi caleg, korban sering terlibat pertengkaran dengan suaminya.

"Bagaimanapun, korban ini jadi caleg tentu butuh biaya. Sementara kehidupan mereka tidak terlalu mendukung. Kita menduga ini jadi salah satu penyebab," jelas Thamrin.

Sedangkan Gerindra keberatan jika bunuh diri tersebut dikaitkan dengan pencalegan. Menurutnya, kasus tersebut disebabkan masalah keluarga.

"Tidak ada hubungannya dengan proses pencalegan karena kami tak memungut uang kepada caleg," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar