Cerita Plt Bupati Cianjur Menantang Maut Seberangi Sungai Tanpa Jembatan

Istimewa

CIANJUR/86 -- Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menyambangi warga enam kampung di Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Rabu (20/2/2019) kemarin.

Herman menceritakan sulitnya akses ke lokasi hingga merasakan langsung tantangan melintasi Sungai Cibatu Halang yang selama ini dikeluhkan warga karena tidak adanya jembatan penghubung.

"Naik mobil dua kali kemudian disambung naik motor dan berjalan kaki hampir sejauh 7 kilometer. Saya juga merasakan langsung bagaimana melintasi sungai meskipun tidak terlalu deras tapi kondisi bebatuan di sungai yang licin sangat berbahaya," kata Herman, Kamis (21/2/2019).

Saat melintasi sungai itu, Herman beberapa kali nyaris terjatuh, beruntung saat itu sejumlah staf membantunya untuk melintas.

Herman membayangkan kondisi itu dialami langsung warganya terutama para pelajar Sekolah Dasar (SD) hampir setiap hari. Ketika hujan turun aliran air deras dan berbahaya, sehingga warga dan pelajar memilih untuk meliburkan diri hingga menginap di sekolah.

" Gambarannya betul yang diberitakan detik, kondisinya memang seperti itu. Saya juga bertemu warga dan curhat tentang kondisi lainnya yang dirasakan di tempat mereka tinggal," lanjut dia.

" Akan kita prioritaskan masuk ke anggaran perubahan, semoga terealisasi secepatnya harapan warga di wilayah tersebut. Kami mohon doanya," ujar Herman.

Herman juga meminta maaf kepada warga atas kondisi yang terjadi di wilayahnya, dia menyadari saat ini dia baru menjabat sebagai Plt Bupati Cianjur. "Ke depan saya harap camat dan kades lebih proaktif untuk melaporkan hal-hal semacam ini kepada saya," tandas dia.

Diberitakan, warga enam kampung di kecamatan paling ujung Kabupaten Cianjur setiap hari terpaksa menantang maut. Tidak ada jembatan, membuat mereka harus menyebrangi Sungai Cibatu yang arusnya deras dan berbatu.

Melintasi sungai selebar 25 meter itu adalah satu-satunya jalan terdekat yang menghubungkan Desa Kubang dengan Desa Cibanteng di Kecamatan Sukaresmi.

Tokoh masyarakat setempat, Didin (40) mengaku sudah berkali-kali mengajukan bantuan pembangunan jembatan. Namun permohonan itu menurutnya tidak mendapat tanggapan serius dari pemerintah setempat. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar