Profil Andi Arief yang Ditangkap Polisi karena Narkoba

Andi Arief

JAKARTA/86 -- Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief ditangkap polisi karena narkoba. Andi Arief dikonfirmasi ditangkap di Hotel Peninsula.

Nama Andi Arief banyak diperbincangkan ketika di akun Twitternya dia membahas mengenai dugaan mahar politik Rp 1 triliun yang diberikan ke PAN dan PKS. Muncul pula istilah 'jenderal kardus'.

Sejak itu, tweetnya kerap memunculkan kabar-kabar baru khususnya terkait dunai perpolitikan Tanah Air.
Seperti apa sepak terjang pria kelahiran Bandar Lampung itu?

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, Senin (4/3/2019), Andi Arief diketahui mengeyam pendidikan di FISIP Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Andi Arief juga mantan aktivis yang getol demo.

Kala menjadi Ketua Senat Mahasiswa FISIP UGM 1993-1994 dia dengan sejumlah aktivis mahasiswa membentuk Komite Penegak Hak Politik Mahasiswa (Tegaklima).

Pada 1998, Andi termasuk salah satu dari belasan aktivis mahasiswa yang diculik karena dianggap membahayakan rezim Orde Baru sebelum akhirnya dilepaskan.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah menunjuk Andi Arief sebagai Komisaris PT Pos Indonesia. Tahun 2008, atau setahun jelang pilpres, Andi Arief menyatakan mundur.

Di tahun yang sama, Andi Arief maju sebagai Wakil Gubernur Lampung berpasangan dengan alon Gubernur Muhajir Utomo dari jalur independen. Namun pencalonannya kandas.

Kala SBY menjabat keduanya sebagai presiden untuk periode 2009-2014, Andi Arief didapuk sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Agustus 2018, Andi Arief membuat heboh dunia politik Tanah Air usai Demokrat-Gerindra tak menemui kata sepakat soal Cawapres.

Koalisi Gerindra-PKS-PAN ujungnya lebih memilih Sandiaga Uno sebagai pendamping Prabowo di Pilpres 2019.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke Kuningan. Bahwa keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi, Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jenderal kardus," cuit akun @AndiArief_ pada 8 Agutus 2018 pukul 21.29.

Cuitan itu bermula dari kabar yang berembus bahwa Sandiaga Uno sudah 'membeli' PKS dan PAN seharga Rp 500 miliar sebagai mahar cawapres Prabowo. Soal duit itu, Andi juga bereaksi keras. Ia bahkan membeberkan rencana Sandiaga Uno menggeser posisi Prabowo sebagai capres.

Kembali bikin heboh, Andi Arief membuat cuitan tentang 7 kontainer surat suara tercoblos. Andi diduga menyebar berita bohong soal isu adanya tujuh kontainer yang membawa surat suara tercoblos pada Kamis 3 Januari.

Terkait hal ini, Andi Arief telah dipolisikan tim kampanye Jokowi. KPU sebelumnya juga telah melapor ke Bareskrim soal hoax surat suara tercoblos itu. Namun, laporan tidak ditujukan terhadap Andi. Andi pun memilih berpatokan pada KPU yang tidak melaporkan cuitannya itu. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar