Dramatis! Korban Banjir Sentani Dievakuasi Lewati Titian Balok
SENTANI/86 --- Evakuasi terhadap korban banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua masih terus dilakukan. Mayoritas korban lanjut usia (lansia) tertahan karena akses evakuasi yang sulit.
Tim dari Kodam XVII/Cenderawasih yang menyisir sejumlah lokasi masih menemukan sejumlah korban lansia yang belum terevakuasi.
Salah satunya adalah pasangan suami-istri berusia 85 tahun dan 70 tahun yang rumahnya telah terkepung banjir.
"Pada saat itu juga tim segera melaksanakan proses evakuasi secepatnya dikarenakan debit air semakin tinggi dan jembatan penyeberangan sudah hanyut terbawa banjir," ucap Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi dalam keterangannya, Kamis (21/3/2019).
Proses evakuasi itu berlangsung pada Rabu, (20/3) di wilayah Koya Karang, Distrik Muara Tami. Tim dari Kompi Kompi Senapan E Yonif RK 751/VJS itu dipimpin langsung Danki Lettu Infanteri Sofa. Aidi menyebut proses evakuasi sempat terkendala jembatan penyeberangan yang sudah hanyut.
khirnya tim itu membuat jembatan darurat dari balok dan tali untuk memudahkan evakuasi. Salah seorang anggota tim tampak menggendong korban meniti jembatan balok darurat itu, sedangkan di bawahnya arus banjir tampak deras. Proses evakuasi berlansung dramatis.
"Pukul 18.00 WIT tim evakuasi berhasil mengevakuasi sepasang lansia tersebut ke mako kompi dalam keadaan aman dan lancar," kata Aidi.
Selain itu, pada pagi tadi seorang nenek bernama Friskila Wally (66) juga dievakuasi dari rumahnya di Kampung Asei Kecil, Distrik Sentani Timur.
Dia tertinggal sendirian di rumahnya yang terkepung banjir. Aidi menyebut Serka Supriyadi dari Babinsa Ramil 1701-01/Sentani menggunakan perahu tradisional untuk mencapai lokasi rumah Friskila. Dia menyebut kondisi rumah sudah separuh terendam air
" Mama Friskila ditemukan bertahan di atas meja yang bergoyang-goyang bila terhempas ombak," ucapnya.
Mama Friskila kemudian dievakuasi menggunakan perahu tersebut. Saat ini Mama Friskila sudah berada di lokasi pengungsian di Telaga Maya. (detik.com)
Tulis Komentar