Tawuran Nelayan Pecah di 2 Titik, Massa Bakar Kapal

Ilustrasi

BENGKULU/86 --- Konflik antarnelayan di Kota Bengkulu pecah siang tadi di Pelabuhan Pulai Baai. Bersenjatakan alat tangkap ikan trawl, dua kubu nelayan itu saling serang.

Kasubdit Patroli Air Polda Bengkulu, AKBP Hadi Joko Susilo menyebut insiden ini diduga buntut dari dua kapal nelayan yang terbakar di Pulau Baai. Dua kubu yang terlibat tawuran ini nelayan Malabero dan nelayan Pulau Baai.

"Yang bakar kapal itu adalah nelayan yang diduga nelayan dari Pulau Baai," kata Hadi di Bengkulu seperti dilansir Antara, Jumat (5/4/2019).

Setelah dua unit kapal tradisional itu terbakar, secara spontan puluhan nelayan dari Kelurahan Malabero menggunakan tiga kapal mendatangi para nelayan di kompleks Pelabuhan Pulau Baai untuk balas dendam.

Aksi balasan ini membuat polisi langsung melepaskan sejumlah tembakan ke udara sebagai peringatan untuk menahan diri dan mundur. Mendengar suara tembakan dari polisi, tiga kapal nelayan tradisional itu berputar arah meninggalkan Pulau Baai.

Aksi ini pun memicu kemarahan nelayan di Pulau Baai, yang langsung menaiki kapal dan mengejar para nelayan tradisional dari Malabero.

Pantauan di kompleks Pelabuhan Pulau Baai, puluhan polisi dan anggota TNI Angkatan Laut masih berjaga mengamankan kawasan vital tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, aksi saling kejar di tengah laut antara nelayan Malabero, yang selama ini menentang penggunaan trawl, dengan nelayan Pulau Baai, yang diketahui secara umum masih menggunakan trawl, masih berlangsung.

Di kawasan perairan Pasar Palik, Kabupaten Bengkulu Utara, konflik antar nelayan juga pecah akibat penggunaan alat tangkap tak ramah lingkungan trawl. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar