Anggota FBR Tewas Dibacok saat Jaga Posko

Ilustrasi

JAKARTA/86 --- Seorang anggota organisasi masyarakat Front Betawi Rempug (FBR), Mohammad Usen, tewas dengan luka di kepala.

Korban tewas diduga dibacok sekelompok orang tidak dikenal saat tengah berjaga di Posko FBR, Jalan Daan Mogot 1, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Selasa (23/4).

Ketua Umum FBR, Lutfi Hakim mengatakan, anggotanya menjadi korban pembacokan salah sasaran. Dia menjelaskan, Mohammad Usen bersama satu orang anggota FBR lain tengah nongkrong di Pos FBR di kawasan itu.

Dia menjelaskan, sekira pukul 01.30 WIB ada keributan kecil antara pengunjung di Diskotik Medika, yang tak jauh dari Posko FBR. Kemudian, orang yang ribut lari keluar lalu dikejar dengan lawannya yang membabi buta.

" Siapa saja yang di hadapannya di serang. Anggota FBR lagi di pos karena lagi program jaga kampung untuk Pemilu aman damai ikut menjadi korban," kata Lutfi ketika dihubungi, Rabu (24/4).

Mohammad Usen tewas dengan luka bacok di bagian kepala. Sementara anggota lain selamat. Namun, tangannya mengalami luka parah. Menurut Lutfi, korbannya bukan hanya anggota FBR.

"Totalnya sekitar 5 korban. Ada satpam dua orang dan warga. Tapi yang tewas satu yaitu dari anggota FBR," ucap dia.

Lutfi mendesak pihak polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Saat ini, berdasarkan keterangan polisi pelakunya yang sudah terindentifikasi berjumlah 10 orang.

" Kami percaya pada mereka dan mereka sudah berjanji untuk maksimal dalam waktu dekat bisa menangkap pelakunya sehingga bisa memenuhi rasa keadilan bagi kami," tandas dia.

Indetitas Pelaku Dikantongi Polisi

Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat memburu para pelaku pembacokan yang menewaskan salah satu anggota ormas FBR.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan, pihaknya mengantongi indentitas para pelaku.

Hal itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan pemeriksaan kamera pengawas. Saat ini, tim khusus pun telah terbentuk untuk mengejar pelaku pembacokan anggota FBR, Mohammad Usen.

" Pelakunya sedang dalam pengejaran," kata Edi Suranta Sitepu.

Edi mengatakan, Mohammad Usen menjadi korban salah sasaran. Ia menjelaskan, saat itu dua kelompok yang bertikai karena terpengaruh minuman alkohol. Usen sendiri sempat melerai keduanya sebelum akhirnya meninggal karena luka bacok.

"Ini karena salah paham," ucap Edi. Selain Usen, Edi menjelaskan akibat kejadian itu, tiga orang juga harus menjalani perawatan intensif usai diserang membabi buta. (merdeka)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar