Unggah 'People Power dan Bunuh Polisi', Pelaku: Maaf Jadi Gaduh

Istimewa

BANDUNG/86 --- Solatun Dulah Sayuti ditangkap polisi lantaran mengunggah konten ujaran kebencian 'people power dan bunuh polisi' di Facebook. Lelaki yang juga dosen ini mengaku khilaf atas unggahannya tersebut.

" Saya hanya mengatakan kalimat itu memang mungkin salah. Memang salah. Tapi maksud saya jangan sampai ini terjadi," ucap Solatun di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jumat (10/5/2019).

"Demi Allah, kenapa, karena saya juga anak bangsa Indonesia dan saya guru, saya ayah, saya uwak dari keponakan saya, saya kakek dari cucu saya. Enggak mungkin saya membiarkan situasi dimana membenturkan nama polisi dengan rakyat dalam tanda kutip people power," tuturnya menambahkan.

Pelaku mengaku mendapatkan informasi terkait kesiapan polisi dengan sekian pucuk senjata untuk pengamanan pasca pemilu.

Dari informasi itu, dia kemudian mengunggah kalimat ke akun Facebook-nya. Adapun kalimat yang dia unggah pada 9 Mei 2019 yaitu 'HARGA NYAWA RAKYAT Jika People Power tidak dapat dielak: 1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar dengan 10 orang polisi dibunuh mati menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner cat berapi dan keluarga mereka.'

" Kemudian ada rasionalisasi ketika ada benturan polisi dengan rakyat maka satu banding 10," ujar Solatun.

Dia mengaku bersalah lantaran tak mencari tahu terlebih dahulu informasi tersebut dan justru mengunggah di akun Facebook. Solatun menyadari tulisannya tersebut membuat gaduh.

" Saya mempunyai kesalahan tidak cek dan ricek. Maafkan saya kalau ini menjadi kegaduhan kepada rakyat Indonesia semuanya, Demi Allah saya tidak ingin mencubit," tutur Solatun. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar