Tiga Kali Gagal Masuk Polisi dan Keluarga Broken Home jadi Penyebab Bobby Depresi

Ayah dan ibu serta abang Bobby Eka Putra saat di Mapolsek Bagan Sinembah

BAGANBATU/86 --- Misteri 'aksi' Bobby Eka Putra (24) warga jalan Telaga Beruhun, RT 02 RW 03 Kelurahan Simpang Rumbio Kecamatan Lubuk Singkarak Kota Solok Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang nekad membawa kabur truk colt diesel serta istri dan anak korban pelan-pelan terungkap.

Dimana, diketahui bahwa Bobby Eka Putra mengidap penyakit Skizofrenia Paranoid atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfikir,.merasakan dan berprilaku dengan baik.

Menurut pengakuan ibu kandungnya, Yuliar (47) dalam perbincangan dengan Riau86.com di Mapolsek Bagan Sinembah,  Rabu (19/6/2019) petang kemarin pelan-pelan mulai terungkap penyebab depresi yang dialami oleh Bobby Eka Putra tersebut.

" Sebenarnya dia (Bobby Eka Putra, Red)  itu tidak gila, cuma depresi saja," kata Yuliar mengawali perbincangan.

Dirinya pun menceritakan perjalanan hidup anak keduanya itu. Dimana menurutnya Bobby Eka Putra itu semasa sekolah termasuk dalam kategori siswa yang memiliki kemampuan baik.

" Berbekal itulah,  maka mulai dari tahun 2012 Bobby mencoba melamar untuk menjadi anggota polisi.  Namun saat itu usahanya gagal,  dan saat itu saya juga sudah ingatkan jika tidak berhasil jangan menjadi beban, " kata Yuliar.

Kala itu, Bobby menjawab kalau usahanya itu akan diulangnya lagi tahun berikutnya dengan harapan kegagalan pertama menjadi anggota polisi bisa ditebus.

" Makanya tahun 2013 dicobanya lagi dan hasilnya tidak berhasil. Hingga akhirnya pada tahun 2014 Bobby mencoba ikut seleksi kembali, dan lagi-lagi dia tidak beruntung, " kata Yuliar lagi.

Sejak saat itu, lanjut ibu tiga anak asal kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) ini Bobby mulai mengalami perubahan. " Apalagi tidak lama kemudian,  saya dan bapaknya sering ribut hingga akhirnya diputuskan berpisah," katanya.

Dua faktor itu menurut Yuliar yang menjadi penyebab Bobby Eka Putra mengalami depresi. " Pelan-pelan mulai berubah menjadi anak yang agak keras, bahkan Bobby juga sering marah-marah dan membanting barang-barang hingga akhirnya memecahkan kaca rumah, " ujarnya.

Takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,  maka lanjut Yuliar lagi pada awal tahun 2018 Bobby dibawa ke RSUD Solok untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya. " Saat itu Bobby didiagnosa mengalami gangguan mental dan harus dilakukan perawatan dan pengawasan intensif," katanya.

Bahkan, setelah dinyatakan sehat kata ibu tiga anak ini lagi Bobby memutuskan merantau ke Batam untuk mencari kerja. " Tepatnya tiga atau empat bulan lalu dia diterima bekerja menjadi Satpam di Batam, " kata Yuliar lagi. (Mas min)





 


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar