Diserbu Wisatawan, Festival Bakar Tongkang Bawa Berkah

Istimewa

BAGANSIAPIAPI/86 – Buat Kota Bagansiapiapi, ritual Bakar Tongkang mempunyai arti yang luar biasa. Meski hanya ritual sederhana, keberadaannya selalu menyedot ribuan wisatawan.

Lihat saja perhelatan Bakar Tongkang 2019. Puncak kegiatan yang dilakukan, Rabu (19/6), mampu mendatangkan 75 ribu wisatawan.

Hal ini jelas membawa anugerah bagi Kota Bagansiapiapi. Hadirnya ribuan wisatawan ini membuat perputaran perekonomian di kota tersebut makin kencang.

"Bakar Tongkang sangat fenomenal. Sangat unik dengan beragam atraksi yang ditampilkan. Selain itu kehadirannya juga mampu meningkatkan perekonomian kota Bagansiapiapi. Karena event tersebut selalu menyedot ribuan wisatawan untuk datang. Sangat luar biasa," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya, Rabu (19/6).

Sejak seminggu terakhir, Klenteng Ing Hok King yang menjadi klenteng central terlihat semarak dibandingkan biasanya.

Pengunjung terus mengalir menyambangi klenteng untuk berdoa sambil membawa berbagai sesembahan.

Tenda besar terpasang, umbul-umbul dan lapak penjual perlengkapan berdoa berjejer rapi di kiri, kanan, depan bahkan belakang klenteng. Barisan becak motor (bentor) pun tak ketinggalan mengais rejeki dari para pengunjung yang hilir mudik.

Keberadaan mereka bahkan penting bagi para pengunjung yang datang. Anwar, salah satu penarik bentor mengatakan, Bakar Tongkang membawa rejeki yang melimpah baginya.

" Tak payah cari penumpang. Cukup duduk di depan kelenteng sudah pasti dapat penumpang," ucapnya sumringah.

Hasilnya pun lumayan. Pria asli Bagansiapiapi itu mampu mengahasilkan Rp 300.000 perharinya. Hasil sebesar itu jelas cukup besar bagi kakek 6 cucu tersebut.

Padahal jika tidak ada Bakar Tongkang, untuk mendapatkan penghasilan Rp 50.000 saja sulit. “Kalau hari lain kebanyakan kosong, terduduk saja awak di becak. Kalau dalam sepekan ini sedap, banyak tumpangan. Bahkan saya kadang hanya menunggu panggilan di rumah karena sudah banyak wisatawan yang menjadi langganan,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan pelaku sektor kuliner. Kedai Ayam Penyet J-328 misalnya. Pelayan kedai, Dian Lestari, menuturkan, sejak digelarnya Festival Bakar Tongkang, omset di kedainya meningkat 50 persen, dibandingkan hari biasa.

" Ramai yang datang makan. Meningkat 50 persen. Biasanya satu hari hanya mencapai 1 hingga 2 juta. Ketika event Festival Bakar Tongkang bisa mencapai 3 sampai 4 juta sehari," kata Dian.

"Di sinilah fungsi pariwisata. Pariwisata hadir untuk terus mensejahterakan masyarakat. Cakupannya pun luas. Dari mulai penginapan, kuliner, jasa, hingga oleh-oleh. Bayangkan jika 1 wisatawan menghabiskan uang Rp.500.000 perhari. Jika 75.000 wisatawan sudah berapa miliar uang beredar di Bagansiapiapi," ucap Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty.

Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati juga seirama. Multiplier effect yang dihasilkan Festival Bakar Tongkang harus menjadi pemicu Kabupaten Rokan Hilir untuk memacu sektor pariwisatanya. Karena pariwisata jelas merupakan cara cepat membangun kemandirian daerah.

“Rugi jika tak menjadikan pariwisata sebagai core perokonomian daerah. Karena terbukti pariwisata terbukti efektif, murah dan cepat mendongkrak perekonomian daerah. Yang penting CEO Commitment. Karena komitmen Gubernur, Bupati, dan Walikota itu membawa dampak 50% kesuksesan daerah dalam membangun sektor pariwisata. Apalagi Rohil sudah punya event yang mendunia, tinggal dipoles terus infrastruktur lainnya," tutupnya. (Riau86.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar