WAISAI/86 -- Nahas menimpa seorang dokter pada RSUD Waisai, Raja Ampat, berinisial FJ. Ia dianiaya keluarga pasien saat sedang tugas jaga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat untuk menangani pasien emergency, pada Rabu (13/2/2019) dini hari.
Akibat penganiayaan tersebut, FJ mengalami luka sobek pada bagian bibir sebelah bawah dan mendapatkan tiga jahitan.
Kepada wartawan, korban dokter FJ menjelaskan kronologi kejadian penganiayaan yang dilakukan kerabat pasien.
Menurut korban, kejadian berawal saat pasien yang dibawa keluarganya dalam kondisi emergency. Namun, saat pasien tiba di IGD dan diperiksa sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan alias meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan itu disampaikan kepada pihak keluarga pasien, bukan mendapat respons yang baik, dokter yang menangani pasien malah dianiaya. Dokter FJ hingga mengalami luka serius pada bibir bagian bawah dan mendapatkan tiga jahitan.
" Jadi, kejadian sampai terjadi penganiayaan itu berawal saat pasien dibawa keluarganya dari luar ke IGD, saya sebagai dokter jaga dari ruangan, saya langsung periksa pasien, karena memang ini pasien emergency, saya mendahulukan keselamatan pasien, lalu saya ambil tindakan pertama untuk periksa pasien," ujar FJ.
FJ diserang dua anak pasien, yang salah satu di antaranya menarik kerah bajunya dan adiknya pasien tersebut memukul dokter pada bagian bibir. Padahal, ia telah menegaskan kondisi pasien tersebut sudah tak bernyawa.
" Setelah periksa memang sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan, tidak ada sama sekali, pergerakan nafas sama sekali tidak ada, denyut nadi tidak terasa, renkes pupil di mata juga sudah tidak ada. Setelah periksa, saya sampaikan baik-baik kepada keluarga pasien, ini pasien sudah meninggal, saat saya sampaikan kondisi pasien sudah meninggal, anaknya pasien yang di depan saya itu langsung ngamuk," katanya.
" Dia ngamuk dia bilang kau (dokter) bicara apa, kau bicara yang benar, kau periksa baik-baik, atas ungkapan anak pasien itu saya sampaikan kepada yang bersangkutan termasuk keluarga pasien yang berada di dalam IGD bahwasannya, saya sebagai dokter dalam menangani pasien sudah sesuai prosedur dan tidak asal bicara," imbuhnya.
Menurutnya, kemungkinan pasien meninggal dalam perjalanan atau saat masih di rumah, namun penyampaian itu membuat pelaku semakin emosi, dan menarik kerah bajunya.
FJ sempat mundur, tapi ada salah seorang adik pelaku yang berdiri tepat di sampingnya langsung melayangkan pukulan tepat ke bibirnya hingga luka serius dan harus menjalani tiga jahitan.
Setelah dianiaya, dokter FJ diamankan ke ruangan sebelah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan pihak keluarga pasien yang tadi melakukan pemukulan justru mengejarnya untuk minta penjelasan sebab kematian ayah mereka.
" Setelah pemukulan itu, kemudian saya diamankan beberapa petugas medis ke ruangan sebelah, malah saya dikejar oleh salah satu pelaku, dia datang untuk menanyakan penyebab kematian ayahnya, bagaimana saya mau jelaskan kalau saya sudah dianiaya dan sudah merasa terancam," ujar FJ. (okezone)