JAYAPURA/86 -- Diduga akibat hubungan arus pendek listrik, bangunan tiga lantai milik pondok pesantren Yayasan Lembaga Tarbiyah Darud Da'wah Wal Irsyad (DDI) Jayapura ludes terbakar.
Kebakaran terjadi pada Selasa (12/2/2019) pukul 17.00 WIT. Api cepat membesar, akibat melalap material yang mudah terbakar milik para santriwati di bagian ruang asrama putri.
Kapolsek Jayapura Kompol Marthin Koagouw mengungkapkan, korsleting listrik terjadi dari salah satu kamar di lantai 2 yang dihuni Riswati (17).
"Akibat korsleting itu, kabel lampu kamar milik saudari Riswati putus dan jatuh mengenai kasur. Seketika karena masih ada percikan api, api langsung membakar kasur itu, dan cepat membesar," kata Kapolsek. Selasa malam.
Melihat itu, pemiliki kamar langsung meminta bantuan kepada rekan-rekannya untuk memadamkan api. Namun, api semakin membesar dan merambat ke bagian gedung lain.
"Warga juga membantu memadamkan api dengan alat seadanya, namun api yerus membesar hingga membakar ruang di lantai 3," katanya.
Tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kota Jayapura bersama puluhan tanki air ditambah mobil water cannon Polda Papua baru tiba sekira pukul 17.15 WIT dan memadamkan api. Selepas Isya, api kemudian dapat dipadamkan.
Nur Alamsyah, salah satu staf pengajar di sekolah tersebut mengatakan, ada puluhan barang elektronik tidak bisa diselamatkan. "Laptop ada 10 unit, komputer ada 23 unit tambah lain-lainnya itu tidak bisa diselamatkan," kata dia.
Selain membakar ruang asrama santri putri, kobaran api juga meluluhlantahkan ruang guru dan kepala sekolah. Sementara akibat kebakaran tersebut, seorang guru pingsan dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.
" Ibu guru kita syok dan pingsan, tadi dilarikan ke rumah sakit," ucapnya. Atas kejadian itu, setidaknya sekira 80 santriwati yang tinggal di asrama harus dipulangkan dan untuk beberapa hari ke depan, sekolah akan diliburkan. Kerugian akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp1 miliar. (okezone)