Komplotan Pencuri Truk Lintas Provinsi Dihadiahi Timas Panas

KEDIRI/86 -- Lima pencuri truk lintas provinsi dilumpuhkan polisi dengan timah panas yang bersarang di kaki mereka.

Polisi mengambil tindakan tegas lantaran para pelaku dianggap membahayakan dan melawan saat akan ditangkap.

Komplotan pencuri truk tersebut masing-masing berinisial GT (46), NL (30), AP (38) ketiganya berasal dari Semarang. Kemudian TK (53) warga Surabaya dan SP (53) asal Mojokerto. Aksi pencurian truk lintas wilayah itu mereka lakukan dengan modus pembiusan.
Menurut Kapolres Kediri Kabupaten, AKBP Ronni Faisal, aksi kejahatan yang dilakukan para pelaku terbilang profesional. Modus pelaku kala itu yakni mencari target yang menyewakan truk.

Mereka akhirnya menyewa truk milik korban untuk diorder mengangkut barang di wilayah Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.

Korban lalu mengutus seorang sopir kepercayaanya untuk mengangkut barang pesanan pelaku. Dalam aksi tersebut, NL berperan sebagai penunjuk jalan untuk mendampingi pengemudi truk.

Sementara empat pelaku lainya menguntit dari belakang menggunakan Honda Mobilio. Ketika memasuki wilayah Desa Badas, Kecamatan Pare, pelaku mengajak sang sopir makan nasi padang yang sebelumnya sudah dicampur obat bius oleh salah satu pelaku.

Karena lapar, tanpa curiga korban kemudian menyantap lahap masakan tersebut hingga habis tak tersisa. Tidak lama berselang, sang sopir truk merasa lemas dan akhirnya tertidur. Kemudi diambil alih NL dan dibawa ke arah Semarang. Sementara sang sopir diturunkan di sebuah warung di wilayah Caruban, Madiun.

"Aksi mereka dilakukan dengan sangat profesional. Jadi kita mengungkap ada 5 tersangka pada saat itu memang modusnya dikemas para pelaku menyewa untuk jasa angkut dari wilayah Mojokerto ke Pare. Setelah itu para pelaku di tengah perjalanan memberi makanan nasi padang. Di mana setelah makan korban tertidur pulas dan diturunkan di wilayah Caruban," kata Ronni, Kamis (28/2/2019).

Senada dengan Kapolres, Kasatreskrim Polres Kediri Kabupaten AKP Ambuka Yudha mengatakan, masing-masing pelaku memiliki peran berbeda. Sehingga aksi tersebut terbilang rapi.

"Masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda. Satu pelaku berperan sebagai driver, penyiap makanan, mencari order truk serta menjual barang hasil rampasanya tersebut ke orang lain. Kasus ini terungkap, setelah korban mengetahui idententitas nopol kendaraan yang digunakan oleh pelaku," kata Ambuka.

Berbekal keterangan tadi, polisi kemudian melakukan pengembangan penyelidikan untuk mengejar para pelaku hingga sampai ke wilayah Semarang. Selain menangkap 5 orang pelaku, petugas juga mengamankan dua penadahnya. (detik.com)


Baca Juga