JAKARTA/86 --- Penembakan massal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru menjadi duka bagi dunia kemanusiaan. Kecaman keras pun datang dari sejumlah tokoh Tanah Air.
Aksi penembakan brutal itu setidaknya menyebabkan 49 orang meninggal dunia. Pihak Kepolisian Selandia Baru juga sudah menangkap empat orang pelaku yang terdiri tiga laki-laki dan satu perempuan.
Selain itu, polisi menemukan bahan peledak yang dipasang di kendaraan sebagai bagian dari serangan itu. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyebut insiden ini sebagai kejadian yang terkelam karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Pascapenembakan di Masjid New Zealand Jacinda Ardern, mengecam keras penembakan brutal tersebut. PM Adern menyebut penembakan brutal ini sebagai serangan teroris.
"Sudah jelas bahwa ini sekarang hanya bisa disebut sebagai sebuah serangan teroris," ucap PM Ardern dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Jumat (15/3).
Pelaku penembakan brutal itu juga sempat menayangkan aksi brutalnya via layanan live streaming di internet. Video live streaming berdurasi 17 menit itu telah dihapus dari internet oleh otoritas terkait. Seperti dilansir media lokal Selandia Baru, The New Zealand Herald, Jumat (15/3), dalam live streaming itu, pelaku menyebut namanya sebagai Brenton Tarrant. Nama itu mengarah kepada seorang pria kulit putih berusia 28 tahun kelahiran Australia.
Dubes RI untuk Selandia Baru di Wellington, Tantowi Yahya, menyatakan ada 2 WNI yang turut menjadi korban luka dalam serangan itu. Tantowi menyebut insiden itu membuat sejumlah WNI panik.
"Informasi terbaru, ada 2 WNI yang menjadi korban," kata Tantowi Yahya saat dihubungi, Jumat (15/3).
Kecaman lalu datang dari sejumlah tokoh Tanah Air. Kecaman pertama datang dari Wapres Jusuf Kalla. JK mengaku terkejut atas terjadinya tragedi penembakan itu. Dia menilai penembakan tersebut terorganisir.
"Kita di samping tentu kita doakan juga mengutuk. Itu pelakunya yang menurut kabar tidak beberapa orang mungkin 4 orang. Berarti ini suatu upaya yang sangat terorganisir, sangat direncanakan dengan baik. Apalagi dia membawa kamera sendiri, live streaming," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Presiden Jokowi juga mengutuk aksi penembakan tersebut. Jokowi menyampaikan duka mendalam kepada para korban kejadian penembakan itu.
" Terlepas siapa pelakunya, kita sangat mengecam keras aksi ini. Dan kita pemerintah Indonesia sampaikan duka mendalam kepada korban yang ada dari korban aksi tersebut. Dan tim perlindungan WNI sedang menuju ke lokasi," kata Jokowi di Doloksanggul, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.
Capres Prabowo Subianto juga berbelasungkawa atas insiden penembakan di dua masjid Selandia Baru. Prabowo menyebut penembakan itu sebagai tindakan biadab.
"Innalillaahi wa'innailaihiraaji'un. Saya dan keluarga besar @Gerindra turut berduka cita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban dan rakyat Selandia Baru atas kejadian biadab yang terjadi di masjid kota Christchurch," kata Prabowo melalui akun Twitternya @Prabowo.
"Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengampuni segala dosa para korban dan menjadikannya mati syahid. Aamiin," imbuhnya.
PBNU turut mengutuk aksi biadab tersebut. PBNU menyatakan penembakan itu perbuatan yang mencoreng sisi kemanusiaan.
" Namun siapa pun dan apa pun motifnya, itu tindakan biadab. Tindakan yang bukan hanya sangat tidak berperikemanusiaan dan jauh dari nilai agama, namun juga jauh dari akal sehat manusia itu sendiri. Dunia layak mengutuknya," kata Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas, dalam keterangan tertulis.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh PP Muhammadiyah. Penembakan itu dinilai sebagai aksi terorisme yang menjadi musuh agama dan kemanusiaan.
"Terorisme itu musuh agama dan kemanusiaan. Karena itu siapa pun pelaku teror, ia adalah musuh agama dan kemanusiaan," kata Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Maneger Nasution, dalam keterangan tertulis.
Sedangkan cawapres Ma'ruf Amin kaget atas penembakan dalam masjid di Selandia Baru. Dia juga mengutuk tindakan keji itu.
"Saya kira (kejadian di) Selandia Baru itu kita betul-betul kaget, masih ada upaya merusak tatanan kemanusiaan, orang lagi salat kok ditembak? Saya mengutuk perbuatan itu. Karena itu, kita harus waspada terhadap kelompok teroris," kata Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2019).
Tak hanya Ma'ruf, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga mengecam penembakan brutal di dua masjid di Selandia Baru.. Ahok pun mengajak semua pihak mendoakan para korban insiden tersebut.
" Mari kita berdoa untuk para korban penembakan teroris di New Zealand. Kebencian dan kejahatan tidak akan pernah menang sampai kapan pun. #prayfornewzealand" tulis Ahok lewat akun Instagram-nya.
Kecaman keras juga muncul dari FPI. Organisasi dengan pimpinan Habib Rizieq itu meminta pelaku dihukum qishas.
" FPI mengecam keras tindakan terorisme tersebut. Jelas sekali bahwa sang teroris telah merencanakan secara matang tindakan pembantaian terhadap jemaah yang sedang menunaikan ibadah di dalam masjid," kata Sekretaris Umum FPI, Munarman, dalam keterangan tertulisnya.
Untaian doa juga mengalir deras dari sejumlah tokoh di Indonesia termasuk Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin. Dia menyampaikan bela sungkawa terhadap para korban dan meminta umat muslim tetap tenang.
" Innalillahi wainnailaihi rojiun, atas nama pribadi dan Dewan Masjid Indonesia saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya bagi seluruh umat muslim yang menjadi korban penembakan brutal di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood Selandia Baru usai menjalankan salat Jumat," kata Wakil Ketua Umum DMI, Syafruddin, dalam keterangannya, Jumat (15/3/2019).
Permintaan agar umat muslim Indonesia tetap kondusif juga datang dari MUI. Semua pihak diimbau untuk menjaga persaudaran antar elemen bangsa.
" Serta mengajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menjaga kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara serta meningkatkan persudaraan keislaman (ukhuwwah islamiyah), persudaraan kebangsaan (ukhuwwah wathaniyah) dan (ukhuwwah basyariyah), MUI berduka cita atas wafatnya puluhan jamaah sholat Jumat di dua Masjid di Christchurch, NZ dan mengutuk atas terorisme yang dilakukan," ujar Sekretaris komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh. (detik.com)