PROBOLINGGO/86 --- Rumah ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Probolinggo dirampok. Pelaku mengancam korban dengan bom ikan (bondet) dan menggondol barang berharga.
Korban adalah Nanik Puryani (43) ketua KPPS di TPS 16, Kecamatan Leces. Saat itu Nanik tidur bersama anaknya, Cindy Claudia (23). Sementara suaminya, Purnomo (52) dan satu anaknya yang lain yakni Anggik Purnama (22) tidur terpisah.
Dari keterangan Cindy, aksi perampokan terjadi sekitar pukul 02.55 dini hari. Saat itu Cindy kebetulan terbangun karena mendengar suara gaduh di dalam rumah.
Merasa curiga, Cindy langsung keluar kamar. Dan benar saja, ia mendapati ada sejumlah orang di dalam rumahnya. Merasa khawatir Cindy lantas kembali ke kamar, hendak melaporkan ke ibunya yang tertidur pulas usai menjadi anggota KPPS di TPS 16.
Namun sial, usai menghidupkan lampu kamar, para perampok sekitar 2 orang langsung mengancam dirinya, saudara dan ibunya. Kejamnya lagi, pelaku mengancam menggunakan sebuah bondet (bom ikan) jika mereka melawan.
Selain itu, para perampok juga meminta ia dan keluarganya menyerahkan perhiasan dan harta bendanya.
"Setelah lampu dimatikan, pelaku langsung masuk kamar dan mengancam kami. Karena takut, ya kami berikan," ungkap Cindy, Jumat (19/04/2019).
Pelaku berhasil menggondol sejumlah perhiasan seperti gelang, kalung dan cincin. Pelaku juga berhasil membawa uang tunai sekitar Rp 400 ribu serta 3 unit motor.
Ketiga motor itu adalah Yamaha Vixion, Honda Beat bernopol N 6447 QE serta Honda Vario N 4625 SH yang baru dibeli sekitar 3 mingguan, yang diparkir di ruang tengah.
" Kalo pelaku mungkin masuk lewat pintu samping, karena memang jarang dikunci. Tapi untuk motor yang ada di luar rumah, motor CS One, Kawasaki KLX, dan Yamaha Vega tidak mereka ambil,"pungkasnya.
Kapolsek Leces, Iptu Ahcmad Gandi mengatakan pihknya telah melakukan olah tempat kejadian peristiwa atas perampokan tersebut.
Saat ini polisi masih dalam tahap penyelidikan, dengan memintai keterangan saksi dan pengumpulan barang bukti.
"Sejauh ini kami masih lidik atas perampokan yang terjadi, dugaan kami kasus ini merupakan kriminal murni karena korban bukan seorang politikus,"kata Gandi. (detik.com)