BENGKALIS/86---Keberadaan tebing di pesiair pantai yang ada di Desa Kelemantan Barat, Kecamatan Bengkalis, makin hari makin abis hanyut dibawa arus pasang surut.
Pasalnya, tebing yang ada di sepanjang pesisir pantai, Desa Kelemantan Barat, abis terkikis di hantam ombak kapal dan ombak besar, di saat air pasang besar.
Untuk mengatasinya, warga Desa Kelemantan Barat, meminta kepada pemerintah Kabupaten Bengkalis, melalui dinas terkait, dapat membangun turap pemecah ombak di sepanjang tebing pantai.
Seperti yang di sampaikan oleh Oceng warga RW 02 Dusun Batin Megat, Desa Kelemantan Barat, dirinya sebagai perwakilan masyarakat, sangat berharap di sepanjang pantai di bangun turap atau batu pemecah ombak.
Sebab, kalau tidak dibangun turap pemecah ombak, pantai yang ada di Kelemantan Barat, akan makin abrasi, sehingga, akan mengancam keselamatan rumah nelayan setempat.
"Seperti yang kita lihat, saat ini sudah banyak tebingnya runtuh akibat abrasi, sehingga, banyak tanahnya yang dibawa arus pasang surut," kata Oceng.
Masih kata Oceng, dirinya sangat berharap kepada pemerintah Kabupaten Bengkalis, atau pun sampai ke pusat, agar dapat menganggarkan dana pembuatan turap atau batu pemecah ombak.
Hal ini dilakukan untuk penyelamat kan pantai supaya tidak abrasi lagi untuk kedepannya, supaya para nelayan yang ada di perairan pantan Desa Kelemantan Barat, selamat dari ancaman abrasi.
"Pemerintah harus bisa sigap, dan harus menyediakan dana besar untuk menjaga pantai yang ada di sepanjang selat Bengkalis, khususnya di Desa Kelamantan Barat ini," papar Oceng.
Dalam kesempatan itu juga, Oceng menyampaikan, selama ini di sepanjang pantai selat Bengkalis, khususnya di kelemantan, banyak di tumbuh hutan bakau.
Namun, saat ini, itu sudah habis timbang di buat gelombang besar kalau air pasang, sehingga, tanah tanah tebing Anis tergerak ombak dan hanyut.
" Dulu pantainya jauh ketengah, tapi sekarang ini sudah banyak yang hanyut. rumah nelayan pun sudah berapa kali pindah ke darat. Ini kalau tidak di pasang turap cepat, akan kembali habis akibat abrasi," kata Oceng. (Bang Andi)