Istimewa
MERANGIN/86 -- Jembatan gantung di Sungai Rasau yang dibangun Pemerintah Merangin tampak sudah tidak layak lagi digunakan.
Apalagi warga Desa Lantak Seribu, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi selalu melewati jembatan yang rapuh dan berbahaya itu untuk mengangkut sawit dari kebun mereka.
Warga sering terjatuh saat melintasi jembatan gantung yang rapuh tersebut, seperti yang dialami Mumuh (34) salah seorang warga Lantak Seribu. Dia harus mendapatkan perawatan medis akibat terjatuh di jembatan gantung karena tertimpa sepeda motornya.
"Jembatan gantung ini tidak layak lagi, dan harus diganti jembatan besar yang bisa di lewati kendaraan roda 4, Sebab kebun warga berada di seberang jembatan gantung. Sehingga saat panen sawit warga terpaksa melansir dengan sepeda motor," kata Mumuh, Rabu (6/2/2019).
Bukan itu saja, jika mau ambil hasil panen terkadang warga harus menempuh jalan yang berada di tetangga yakni Desa Rasau yang jaraknya cukup jauh. Agar bisa sampai ke kebun dan membawa hasil panen sawit dengan menggunakan kendaraan roda empat.
" Kalau mau ambil hasil kebun, warga juga harus rela menempuh jarak jauh jalan yang berada di desa tetangga. Sebab tidak bisa lewat jembatan gantung," ujarnya.
Selama ini warga khususnya para petani sawit merasa kesulitan dengan tidak adanya jembatan di sana. "Kalau ada jembatan besar yang bisa di lewati kendaraan roda empat, maka perekonomian warga menjadi baik. Sebab tidak ada lagi biaya tambahan saat akan mengeluarkan hasil sawitnya," sambungnya.
Dirinya sangat berharap Pemerintah Kabupaten Merangin dapat segera membangun jembatan gantung menjadi jembatan permanen. Tujuannya, agar warga bisa lebih mudah melakukan aktivitasnya dan tidak ada korban akibat jembatan gantung yang sudah tak layak.
"Ya, jangan sampai ada korban jiwa baru jembatan itu baru diganti. Saat ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan" ucapnya. (okezone)