Tumpukan sampah dikeluhkan warga
KENDARI/86 -- Puluhan mobil truk biasanya digunakan untuk mengangkut sampah, kini hanya terparkir di halaman kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak Senin (25/02/2019).
Penyebabnya, para sopir dan pekerja pengangkut sampah di Kota Kendari, sedang mogok kerja, lantaran gaji mereka selama dua bulan belum dibayar oleh pemerintah kota peraih piala adipura, berkali-kali itu.
Sebenarnya, para pekerja pengangkut sampah sudah mengeluhkan hal ini, namun tidak direspon oleh pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari.
Mogok kerja ini, sudah dilakukan para pekerja pengangkut sampah, kurang lebih selama satu minggu. Kini mereka bingung, kemana lagi mencari uang untuk menghidupi keluarga.
"Kurang lebih satu minggu kami mogok kerja, orang juga tidak akan masuk kerja kalau belum ada gaji itu, kita mau makan apa" jelas seorang pekerja pengangkut sampah, Amin.
Mogok kerja ini, sangat berdampak kepada warga, puluhan ton sampah menumpuk di mana-mana, salah satunya depan Sekolah Dasar Islam Kota Kendari.
Sampah menumpuk ini, sangat mengganggu aktifitas belajar mengajar di sekolah, aroma bau busuk menusuk hidung para pelajar yang tengah menjalani ujian sekolah.
" Tumpukan sampah ini kurang lebih satu minggu, dan sangat mengganggu. Saya sudah sampaikan sama Pak RT sini, katanya mau sampaikan ke Kantor Kelurahan. Saya juga minta tumpukan sampah jangan di situ (depan sekolah)" kata Kepala SD Islam Kendari, Nani.
Saat dikonfirmasi pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Kendari, belum memberikan kemonter apapun terkait masalah ini. Alasannya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tidak berada di kantor. (okezone)