Ilustrasi
BENGKALIS/86 -- Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis berhasil gagalkan upaya 'penyelundupan' diduga Narkoba jenis sabu ke dalam Lapas.
Sebanyak 7 tersangka berhasil diamankan, 1 diduga kurir merupakan Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bengkalis dan 6 orang narapidana (Napi). Petugas juga menyita lebih dari 7 ons (700 gram) sabu dari para pelaku.
Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Maizar ketika dikonfirmasikan Riau86.com membenarkan digagalkannya penyalahgunaan Narkoba itu.
Menurutnya, terungkap setelah petugas melakukan inspeksi mendadak atau razia yang langsung dipimpinnya, Sabtu (23/2/19) sekitar pukul 14.00 WIB. "Kita melakukan razia mendadak dan dapat barang diduga Narkoba jenis sabu lebih kurang seberat 7 ons. Barang tersebut dari tukang sampah atau supir," ungkapnya, Rabu (27/2/19) pagi.
Lebih lanjut, Maizar menyebutkan, razia mendadak terhadap angkutan sampah jarang dilakukan. Karena adanya informasi, razia langsung dilakukan penggeladahan dan membuahkan hasil. Selain satu orang supir truk merupakan THL DLH Bengkalis itu, setelah dikembangkan, ternyata turut melibatkan 6 orang Napi Lapas Bengkalis.
"Tersangka berinisial Oje Cs, ketika itu truk sampah DLH menjemput sampah di Lapas, otomatis sebagian Napi juga membuang sampah ke depan. Dan ada disiapkan drum kosong dan dalam drum kosong itulah disisipkan barang," katanya lagi.
Maizar menambahkan, pihaknya terus komitmen untuk memberantas peredaran Narkoba di lingkungan Lapas Bengkalis. Setelah diamankan seluruh terduga langsung dilimpahkan ke Polres Bengkalis untuk proses penyidikan lebih lanjut termasuk barang bukti.
Terpisah Kepala DLH Kabupaten Bengkalis H. Arman AA mengakui bahwa satu tersangka adalah petugas THL DLH, berinisial Pur alias Beng sebagai supir truk pengangkut sampah.
Keterlibatan Pur kedapatan membawa atau menjadi kurir diduga sabu itu, pihaknya mengambil langkah tegas sejak Senin (25/2/2019) kemarin resmi diberhentikan atau 'dipecat'.
" Kita sudah menerima laporan bahwa THL kita diduga terlibat, dan terhadap hal ini kita mengambil langkah tegas," katanya. (Mas min)