Lumba-Lumba Tak Bersirip Ditemukan Mati Hampir Membusuk di Rupat

Ahad, 07 April 2019

Istimewa

PEKANBARU/86 --- Seekor lumba-lumba terdampar dan mati di Pantai Tanjung Jaya, Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Seorang saksi bernama Syahrudin mengatakan mamalia itu ditemukan oleh warga mengapung di pantai pada Sabtu pagi sekira pukul 08.05 WIB.

Belum diketahui jelas penyebab kematian lumba-lumba tanpa sirip tersebut, namun Syahrudin mengatakan ditemukan luka berdarah yang diduga karena terbentur batu karang saat terdampar di pantai.

" Panjangnya 1,25 meter. Lebar sayap antara ekor kiri-kanan sekitar 40 sentimeter, beratnya sekitar 10 kilogram," kata Syahrudin yang juga menjadi petugas keamanan di Unit Pangkalan Pendaratan Ikan Pulau Rupat (PPI), seperti dikutip dari Antaranews, Sabtu (6/4/2019).

Ia mengatakan lumba-lumba tersebut berkelamin betina dan masih anak-anak karena sangat kecil. Lumba-lumba itu ditemukan dalam kondisi hampir membusuk dan belum dapat dipastikan penyebab kematiannya.

"Jenisnya ketika diperiksa tadi masuk jenis finless (tanpa sirip)," kata Syahrudin.

Menurut dia, lumba-lumba seperti itu kadang terlihat dari daratan ketika berenang saat air laut pasang. "Tapi terdampar jarang, dulu ada. Kejadian lama sekitar 2003–2004 ada waktu itu besar dan sudah dikuburkan," kata Syahrudin sambil mengatakan lumba-lumba ini juga sudah dikuburkan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang membenarkan kejadian tersebut.

Dalam keterangan yang dipublikasikan di situs kkp.go.id menyebutkan bahwa dari hasil identifikasi Satker Pekanbaru diketahui lumba-lumba itu berjenis lumba-lumba tak bersirip (finless porpoise).

Lumba-lumba tanpa sirip itu punya nama latin Neophocaena phocaenoides. Finless porpoise Indo Pasifik merupakan jenis lumba-lumba yang tergolong langka yang habitatnya tersebar perairan pesisir Asia, terutama di sekitar Jepang, Korea, China, Indonesia, Malaysia, India, dan Bangladesh.

Sepanjang jangkauan mereka, lumba-lumba tinggal di perairan dangkal, hingga 50 meter (160 kaki) dalam, dekat dengan pantai, di perairan dengan dasar laut yang lembut atau berpasir, atau di muara dan rawa-rawa bakau.

Dalam kasus luar biasa, mereka telah dijumpai sejauh 135 km (84 mil) lepas pantai di Cina Timur dan Laut Kuning, meskipun masih di perairan dangkal.

Riset mengenai keberadaan finless porpoise ini di Riau berjumlah banyak sehingga kurang dapat dipastikan sebarannya di mana saja.

Namun ini kejadian kedua setelah 29 Maret 2017 juga terjadi kasus serupa di Perairan Sinaboi, Rokan Hilir. (okezone)