Sandiaga Kutuk Kekerasan terhadap Wartawan

Kamis, 02 Mei 2019

Sandiaga Uno

PADANG/86 --- Sandiaga Salahudin Uno mengutuk keras kekerasan yang menimpa wartawan saat meliput Hari Buruh Internasional (May Day) di Bandung Jawa Barat.

Cawapres nomor urut 02 itu meminta kasus tersebut diusut tuntas. "Apapun bentuknya, kekerasan tak bisa dibenarkan," kata Sandiaga usai bertemu milenial dalam dialog ekonomi OKE OC di Padang, Sumatera Barat, Rabu (1/5/2019).

Menurut Sandi, awak media atau wartawan adalah pilar keempat dari demokrasi. "Kita harus pastikan tidak ada kekerasan terhadap wartawan. Kita sangat berharap semua pihak untuk memastikan proses mengawal dan meliput setiap kegiatan itu yang dilindungi sebaiknya." katanya.

Ia menyatakan, setiap kekerasan harus langsung ditindaklanjuti jangan sampai dibiarkan oleh aparat. "Kalau ada kekerasan kepada wartawan apapun (bentuknya) dalam aksi May harus dikutuk," katanya, lagi.

Sebelumnya diberitakan, dua jurnalis foto diduga mendapatkan intimidasi dan kekerasan dari polisi saat mengambil gambar keributan pada aksi buruh di Bandung.

Peristiwa ini dialami fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis lepas Iqbal Kusumadireza (Reza). Saat itu keduanya tengah meliput pergerakan buruh yang akan melakukan aksi di Gedung Sate.

Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. Massa baju hitam terlihat dipukuli polisi.

Keduanya ingin mengabadikan momen tersebut. Saat mengambil gambar, Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi yang diduga satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung.

Petugas tersebut menanyakan identitas dan menghapus foto di kamera Reza. Sementara itu, Ketua Tim III Prabu Polrestabes Bandung Ipda Suyanto menegaskan bukan anggotanya yang mengintimidasi dan menganiaya wartawan.

"Jadi justru saya yang tadi meminta anggota mengembalikan kamera dia (wartawan)," kata Suyanto. (detik.com)