Ilustrasi
INDIRAGIRI HULU/86 --- Enam ekor gajah liar masuk ke kebun sawit di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau. Kehadiran gajah tersebut untuk mencari makan di bekas wilayah jelajahnya yang kini telah beralih fungsi.
"Gajah di perkebunan sawit karena lokasi itu dulunya merupakan wilayah jelajahnya. Hanya saja wilayah tersebut berubah menjadi perkebunan sawit," kata Dirjen Koservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementrian LHK, Wiratno, dalam perbincangan, Kamis (13/6/2019).
Menurut Wiratno, gajah tidak akan mendatangi lokasi tersebut jika lokasi itu tidak bagian dari wilayah perlintasan. Dalam hitungan dua atau tiga tahun sekali, gajah akan melintasi jalan yang pernah dilaluinya.
" Gajah liar 6 ekor tersebut adalah satu keluarga yang ada di dalam Taman Nasional Tesso Nilo di Riau. Gajah tersebut kembali menyusuri jalan yang pernah dilaluinya," kata Wiratno.
Selain itu juga, kata Wiratno, tidak tertutup kemungkinan di dalam TNTN pasokan pakan gajah bisa jadi berkurang sehingga sebagian gajah mencoba untuk mencari makan di tempat yang lain. Baca juga: Ditonton Warga, Gajah Liar yang Masuk ke Kebun Sawit di Riau Stres
"Gajah mencari makannya tetap saja di jalur-jalur yang pernah mereka lalui sebelumnya," kata Wiratno.
Di jalur tersebut, katanya, gajah mencoba untuk mencari makan. Persoalannya jalan yang pernah mereka lalui beberapa tahun yang lalu, kondisinya kini sudah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit.
"Inilah persoalan yang sering terjadi selama ini. Masyarakat menganggap gajah masuk kebun sawit, padahal dulunya wilayah tersebut merupakan lintasan gajah," tutup Wiratno.
Tim Gabungan Sedikitnya 50 personel gabungan dilibatkan dalam penggiringan 6 ekor gajah liar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau. Gajah tersebut akan dikembalikan ke kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
"Pagi ini kita tim gabungan tengah mempersiapkan untuk melakukan penggiringan," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar, Kamis (12/6/2019).
Hansen menjelaskan akan melibatkan 2 gajah latih dalam penggiringan 6 ekor gajah liar yang ada di perkebunan sawit di Kecamatan Kelayan dan Peranap,. Selain itu akan melibatkan 50-an personel gabungan dalam melakukan penggiringan.
" Ada 32 personel dari BBKSDA Riau, dan tim dari Balai TNTN bersama aktivis lingkungan. Ditambah lagi 15 personel Satpol PP, 12 orang warga desa yang sudah kita pilih," kata Hansen.
"Unsur TNI/Polri kita libatkan juga dalam pengamanan penggiringan awal untuk mengeluarkan gajah dari kawasan kebun sawit. Pengamanan ini diperlukan agar masyarakat tidak terlalu dekat dengan gajah yang akan kita giring," kata Hansen.
Pihak BBKSDA Riau juga sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Diharapkan masyarakat tidak melakukan aktivitas di jalur evakuasi gajah liar tersebut.
"Jalur-jalur yang akan kita lintasi dalam penggiringan ini sudah kita sampaikan ke pihak kecamatan agar warga tidak melakukan aktivitas apapun untuk sementara," kata Hansen.
Menurut Hansen, tahap awal penggiringan awalnya terhadap 4 ekor gajah liar di Kecamatan Peranap. Gajah ini nantinya akan diletakan di satu titik kumpul.
" Selanjutnya kita akan menggiring 2 ekor gajah liar lainnya yang ada di Kecamatan Kelayang yang akan kita kumpulkan di titik yang sudah ditentukan. Setelah semuanya berkumpul, baru kita giring ke kantongnya di TNTN. Doakan semua bisa berjalan dengan aman dan lancar," tutup Hansen. (detik.com)