Satu unit mobil pengangkut tadan buah sawit terpuruk diakibatkan jalan lintas pesisir Rohil rusak dan berlumpur, Rabu (25/10/2018).
KUBA - Curah hujan yang cukup tinggi sejak beberapa hari terakhir ini mengakibatkan badan jalan lintas pesisir tak bisa dilalui. Hal ini disebabkan badan jalan yang merupakan tanah liat itu becek berlumpur.
Berdasarkan pantauan dilapangan menyebutkan, bahwa selain becek menyebabkan badan jalan menjadi rusak dan berlubang. Tak heran jika pada akhirnya banyak truk bermuatan kelapa sawit yang terjebak didalam kubangan lumpur tersebut.
" Sudah dua hari mobil kita terpuruk disini, karena jalannya sangat parah. Selain licin juga berlumpur sehingga sulit untuk dilewati, " kata Prasetyo petani di Kuba kepada Www.Riau86.com, Rabu (24/10/2018).
Ia menyebutkan, bahwa kerusakan jalan pesisir itu terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kalau rusaknya ini sudah dua pekan, tepatnya sejak hujan sering turun.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Hadi salah seorang petani sawit. Bahkan dirinya menjelaskan, bahqa selain membuat sulit pengendara, atas kerusakan jalan pesisir tersebut. Barang tentu akan membawa dampak negatif terhadap perekonomian warga masyarakat yang ada didaerah pedalaman.
" Alasannya, selain harga TBS menjadi murah. Dibandingkan dengan daerah-daeeah yang jalannya tidak rusak seperti daerah kami ini, " katanya.
Disamping itu dirinya juga menyebutkan dampak negatif lainnya akibat jalan rusak. Juga pasokan kebutuhan warga menjadi terhambat. Efeknya, pasti harga pangan juga akan ikut naik. Demikian pula sebaliknya, ikan sungai yang dijual di Bagan Batu ikut naik, karena para masyarakat yang bekerja sebagai pencari ikan sulit mengeluarkan hasil tangkapan.
Oleh karena itu dirinya berharap kepada pemerintah agar segera memperbaiki jalan tersebut. Karena jalan inikan juga menghubungkan seluruh daerah pesisir. Jadi kalau jalan ini bagus, sudah dipastikan taraf perekonomian warga pesisir juga akan lebih mapan. (Armind/86)