Harga Anjlok, Petani Sawit Mulai Galau

Meski harga TBS anjlok, petani sawit tetap melakukan aktifitas seperti biasa

BAGANBATU/86 --- Harga jual Tandan Buah Segar (TBS)  sawit pada tingkat petani disejumlah daerah kecamatan yang ada Rokan Hilir semakin anjlok. Hal itu jelas membuat para petani kecil dilanda kecemasan.

“Kita sangat mengkhawatirkan harga jual yang diperkirakan akan semakin turun. Harga sawit kini terjun bebas. Di tingkat pengumpul yang ada di Bagan Batu saja kini harga turun lagi menjadi Rp 850 per kilogram sementara di Ram Rp1.000 per kilogram,” kata Rahman, seorang petani sawit di Bagan Batu, Ahad (25/11/2018).

Sebelumnya, sambung dia, harga jual di tingkat pengumpul mencapai Rp 1.050 per kilogram. Namun, dari hari ke hari, angka itu terus meluncur turun secara berangsur-angsur. Sebelum ini harganya masih Rp 970 per kilogram. 

Hal serupa juga turut dialami para petani sawit yang ada di kepenghuluan Tanjung Sari, kecamatan Tanjung Medan. Selain harga jual sawit di tingkat petani akan terus mengalami penurunan. Apalagi saat ini sawit kebanyakan petani sedang mengalami trek buah.

Walau penurunan produksi tidak drastis melainkan berangsur-angsur, petani kecil sawit di wilayah ini akan sulit untuk menghalau rasa gundahnya. Hal ini disebabkan harga jual ditingkat petani mencapai Rp 700 per kilogramnya. 

“Banyak petani yang mengeluhkan harga jual yang terjun bebas ini. Kami berharap, agar harga jual jangan pecah dari angka Rp1.000 per kilogram. Kalau harga jual berada di angka minimal Rp1.000, barulah petani akan merasa aman. Kalau di bawah itu petani tidak akan nyaman sama sekali,” kata Indra salah seorang petani. 

Artinya, lanjutnya lagi dengan harga yang ada saat ini mengakibatkan para petani semakin sulit untuk membagi hasil kebunnya. " Jangankan untuk membeli pupuk. Sedangkan untuk biaya makan saja sekarang kita susah membaginya, " pungkasnya. (MasMin)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar