Pasien DBD Membludak, Lorong Berubah Jadi Bangsal

Pasien DBD terpaksa dirawat di lorong dan hanya menggunakan kursi roda

BREBES/86 -- Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Brebes Jawa Tengah membeludak. Karena keterbatasan ruangan, sejumlah pasien terpaksa dirawat dilorong dan menggunakan kursi roda.

Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes sejak dua hari terakhir mengalami peningkatan 2 kali lipat dibanding hari biasanya.

Sebagian besar adalah anak-anak yang memiliki gejala demam berdarah. Peningkatan jumlah pasien ini memaksa petugas jaga bekerja ekstra keras. Selain itu, rumah sakit juga kekurangan tempat tidur untuk pasien. Akibatnya tidak sedikit pasien yang tidak kebagian tempat tidur dan harus menggunakan kursi roda.

Susilowati, dokter jaga di bangsal IGD saat ditemui Senin (4/2/2019) mengatakan, peningkatan pasien terjadi sejak hari Minggu kemarin. Diperkirakan, jumlah peningkatan ini mencapai dua kali lipat dari hari biasanya.

"Pasien hari ini terjadi peningkatan sekitar dua kali lipat dibanding hari biasa. Jadi semua fasilitas yang ada kita gunakan termasuk tempat tidur dorong dan kursi roda. Tapi penanganan tetap dilakukan sesuai prosedur yang ada," terang Susilowati.

Peningkatan pasien ini terjadi sejak penyalit demam berdarah menyerang sebagian wilayah Brebes. Rata-rata dari pasien yang datang adalah anak-anak dan beberapa orang dewasa dengan gejala demam tinggi.

Mereka adalah pasien rujukan dari berbagai puskesmas. Sejak dibanjiri pasien, rumah sakit mengerahkan semua fasilitas yang dimiliki. Bahkan dua bangsal yakni bangsal bedah dan bangsak syaraf, terpaksa digunakan untuk menampung pasien anak-anak.

"Kami menggunakan bangsal-bangsal yang seharusnya bukan untuk anak-anak karena untuk menampung lonjakan pasien pasien DBD," ungkap dia.

Sementara untuk pasien yang tidak kebagian tempat tidur disediakan tempat tidur dorong dan kursi roda. Mereka pun banyak yang menempati lorong rumah sakit sebagai tempat perawatan.

"Hari kemarin (Minggu) ada 90 pasien baru yang masuk dan sebagian besar adalah anak-anak. Padahal hari hari biasa paling rata rata 40 orang. Hari ini sepertinya bertambah banyak dari kemarin. Kita akan hitung nanti setelah pergantian hari," ujar salah satu petugas jaga di IGD.

Erna (36) orang tua dari pasien Iqbal (6,5) asal Kecamatan Tanjung mengatakan,anaknya ini datang jam 13.00 WIB dari rumah. Dia dirujuk karena mengalami demam tinggi. Sampai di IGD kehabisan tempat tidur dan terpaksa dirawat diatas kursi roda.

" Kata dokter Puskesmas anak saya kena DBD jadi dirujuk ke rumah sakit. Tapi pas datang IGD ini sudah penuh dan semua tempat tidur juga habis terpakai. Anak saya dapatnya kursi roda," tuturnya.

Hal serupa dialami oleh Hildatus Saadah (9) anak dari Rosdin (45) asal Desa Limbangan Kecamatan Losari. Anak tersebut juga memiliki gejala demam berdarah sehingga dirujuk ke rumah sakit.

Namun tempat tidur yang tersedia telah habis ditempati pasien lain. "Tidak apa-apa (pakai kursi roda). Yang penting agar bisa ditangani," katanya berharap. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar