Miris! Anak SD di Sulbar Belajar di Kelas yang Nyaris Ambruk

Kondisi SDN 044 Ujung kondisinya memprihatinkan

POLMAN/86 -- Kondisi memprihatinkan dialami puluhan murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 044 Ujung, Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulbar. Sudah lebih dari 4 tahun lamanya, para murid ini terpaksa mengambil risiko mengikuti proses belajar dalam ruang kelas yang nyaris ambruk.

Pantauan di lokasi, selain dinding ruangan berbahan batu yang sudah berongga akibat kropos, plafon ruang kelas juga terpaksa ditopang menggunakan beberapa batang balok agar tidak terjatuh dan menimpa para murid.

Tidak hanya itu, sejumlah atap ruang kelas juga sudah hilang lantaran kayu penahannya lapuk. Bolongnya atap, otomatis membuat para murid kerap basah saat hujan mengguyur saat jam sekolah berlangsung. Lantai ruang kelas yang dilapisi ubin juga banyak yang terlepas, membuat murid kerap mengalami luka pada kaki jika tidak memakai sepatu.

Salah seorang murid bernama Reski mengaku kerap ketakutan dengan kondisi sekolahnya dan berharap segera mendapat perhatian

" Takut pak, apalagi kondisi sekolahnya yang rusak parah sudah berlangsung lama, semoga dibenerin agar sekolah ini bisa bagus seperti sekolah lainnya, dan kami para murid bisa belajar dengan nyaman," ujar Reski saat ditemui di SDN 044, Rabu (23/1/2019).

Keresahan serupa juga diungkapkan salah seorang guru di sekolah ini yang mengaku kerap mengevakuasi muridnya saat cuaca buruk melanda.

" Sering saat jam pelajaran berlangsung, para murid harus kita evakuasi ke luar ruangan karena atap kelas beterbangan khususnya saat angin kencang bertiup. Apalagi sekolah ini dekat dengan pinggir pantai," ungkap Suryanti yang sudah lima tahun jadi guru di sekolah ini.

Sementara itu Kepala Sekolah SDN 044 Ujung, Yambas, menjelaskan, dari 6 ruangan di sekolah ini, 3 di antaranya dalam kondisi rusak parah, termasuk ruang guru dan kepala sekolah. Dia berharap agar sekolah rusak ini segera diperbaiki bangunannya.

" Yang paling parah itu kelas 1 dan kelas 3, yang atapnya sudah banyak terlepas dan plafonnya terpaksa ditopang menggunakan kayu agar tidak terjatuh, sementara ruang guru dan kepala sekolah sudah tidak bisa dimanfaatkan, sementara ini aktifitasnya dipindahkan ke ruang perpustakaan " ungkapn Yambas saat dikonfirmasi terpisah. (detiknews)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar