Opini : Mengurai Permasalahan Pendidikan di SMAN 2 Tambang

Ivan Septian Rahmad

Oleh : Ivan Septian Rahmad
Dosen Pengampu : Dr. Shelvie Famella, M.Pd

SMAN 2 Tambang sebagar salah satu sekolah neger di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, memilik peran strategis dalam menyediakan layanan pendidikan bagi masyarakat sekitar. Namun, realitas di lapangan menunjukkan bahwa sekolah menghadapi berbagai permasalahan kompleks yang saling berkaitan membutuhkan pendekatan yang lebih terintegrasi, baik keterbatasan sarana dan prasarana.

Fasilitas ruang kelas, laboratorium IPA, perangkat TIK, serta perpustakaan belum sepenuhnya memenuhi standar. Kondisi ini berdampak langsung pada kualitas proses belajar mengajar, terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka aktivitas eksploratif, kolaboratif, dan berbasis proyek.

Selain itu, persoalan manajemen dan supervisi akademik juga menjadi tantangan sekolah dan pengawas, rekomendasi yang diberikan tidak selalu aplikatif karena tidak mempertimbangkan keterbatasan nyata sekolah.

Guru kemudian merasa kesulitan menerapkan arahan yang tidak selaras dengan kondisi fasilitas maupun beban kerja yang tinggi. Beban administrasi guru mash menjadi isu signifikan. Banyak waktu guru tersita untuk penyusunan perangkat ajar dan pelaporan, sehingga mengurangi kesempatan untuk memperdalam kompetensi melakukan refleksi pembelajaran.

Dalam kondisi seperti ini, kualitas interaksi
pembelajaran berpotensi menurun. Faktor sosial ekonomi masyarakat juga berpengaruh terhadap motivasi dan kedisiplinan siswa. Banyak siswa berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah sehingga dukungan belajar dari rumah selalu optimal.

Guru harus memberikan pendekatan yang lebih personal dan diferensiatif, namun kondisi ini sering berbenturan dengan keterbatasan sumber daya sekolah.
Kolaborasi dengan stakeholder eksternal sebenarnya memiliki potensi besar, namun belum dioptimalkan.

Dengan kebutuhan sekolah yang banyak anggaran terbatas, penguatan peran komite, mitra masyarakat, serta dunia usaha diperlukan untuk mendukung perbaikan fasilitas maupun program peningkatan mutu. Meskipun demikian, terdapat peluang bagi sekolah untuk berkembang melalui inovasi yang kontekstual.

Pembelajaran berbasis lingkungan sekitar, pemanfaatan teknologi sederhana, pembuatan media belajar mandiri, serta supervisi yang suportif dapat menjadi solusi jangka pendek yang berdampak nyata. Pengambilan keputusan berbasis data kebutuhan sekolah juga penting untuk memastikan efektivitas penggunaan anggaran.

Permasalahan yang dihadapi SMAN 2 Tambang merupakan gambaran umum sekolah-sekolah di daerah dengan keterbatasan sarana. Namun, dengan komitmen seluruh pemangku kepentingan, sekolah tetap dapat tumbuh menjadi lembaga pendidikan yang progresif dan berdaya saing meski berada dalam keterbatasan. ***

Daftar Pustaka
1. Kemendikbudristek. (2022). Panduan Implementasi Kurikulum Merdeka.
2. Kemendikbudristek. (2021). Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas.
3. Suharsimi Arikunto. (2012). Prosedur Supervisi Pendidikan. Rineka Cipta.
4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar