Opini : Membangun Kembali Semangat Belajar di SMA Negeri 5 Tualang di Era Smartphone
Oleh : Reykha Intania Miranda, S.Pd Dosen Pengampu: Dr. Shelvie Famella, M.Pd (Mahasiswi Magister Pedagogi - Universitas Lancang Kuning Pekanbaru)
SMA Negeri 5 Tualang yang terletak di kawasan Perawang merupakan sekolah dengan jumlah siswa yang cukup besar, sekitar 800an Siswa. Di tengah dinamika perkembangan zaman, sekolah ini menjadi potret kecil perubahan perilaku belajar generasi sekarang dan sebuah perubahan yang tidak sepenuhnya mudah dihadapi, baik oleh guru maupun siswa itu sendiri.
Saat ini hampir semua siswa di SMA N 5 Tualang menggunakan smartphone sebagai alat bantu belajar. Secara ideal, perangkat tersebut menjadi jembatan menuju pengetahuan, membuka akses pada sumber belajar digital, latihan soal, video edukasi, hingga platform pembelajaran. Namun kenyataan di lapangan tidak selalu seindah teori.
Beberapa siswa justru menyalahgunakan smartphone untuk bermain game, membuka konten hiburan berjam-jam, hingga mengalihkan fokus ketika proses pembelajaran berlangsung Fenomena ini tidak hanya terjadi di SMA N 5 Tualang, tetapi di banyak sekolah lain. Akan tetapi, dampaknya terasa nyata: semangat belajar menurun, konsentrasi mudah terganggu, dan motivasi untuk memahami materi menjadi kian lemah.
Di satu sisi, SMA N 5 Tualang memiliki modal sosial yang kuat. Siswanya berasal dari latar budaya yang beragam, mayoritas nya banyak yang bersuku Batak yang dikenal memiliki semangat tinggi dalam hal pendidikan.
Namun perubahan kebiasaan belajar di era digital ternyata tetap menjadi tantangan besar. Banyak siswa yang lebih tertarik pada hiburan instan daripada proses pembelajaran yang membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan.
Walau demikian, SMA N 5 Tualang tidak tinggal diam. Beberapa guru telah mengikuti pelatihan pembelajaran mendalam (deep learning) dan melakukan pengimbasan kepada guru lainnya. Langkah ini patut diapresiasi, karena menunjukkan bahwa para guru terus berupaya menyesuaikan diri dengan zaman.
Pelatihan tersebut mendorong lahirnya
pembelajaran yang lebih kreatif, kolaboratif, dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. Upaya para guru ini menunjukkan bahwa perubahan tetap mungkin dilakukan. Pengembangan pembelajaran kreatif bukan hanya tren, tetapi kebutuhan.
Di tengah derasnya arus digital, siswa membutuhkan pengalaman belajar yang lebih menarik, bermakna, dan mampu menandingi daya tarik smartphone itu sendiri. Namun tentu saja, keberhasilan sekolah tidak hanya bertumpu pada guru.
Diperlukan kedisiplinan bersama, terutama dalam penggunaan smartphone di kelas. Peran orang tua juga tidak bisa diabaikan, pengawasan di rumah menjadi salah satu kunci agar gadget tetap digunakan secara sehat dan proporsional.
Pada akhirnya, tantangan yang dihadapi SMA N 5 Tualang adalah cerminan situasi pendidikan saat ini: teknologi yang seharusnya menjadi pendukung justru sering menjadi hambatan. Akan tetapi, dengan komitmen guru yang terus berbenah, dukungan sekolah yang terbuka terhadap inovasi, serta kesadaran siswa untuk memanfaatkan smartphone dengan bijak, semangat belajar itu bisa kembali tumbuh.
Kini langkah berikutnya adalah memperkuat kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua. Program literasi digital dapat menjadi salah satu solusi untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang penggunaan teknologi yang bertanggung jawab.
Dengan begitu, smartphone tidak hanya hadir sebagai alat hiburan, tetapi juga media pembelajaran yang produktif. claia iu, s olan erlu teus meidarons tereinagya uang bmendorong kreativitas dan keberanitn sis.va unuk bereksyans akan membuat pembelajaran terasa lebih relevan dengan kehidupan mereka. Ketika siswa merasa dihargai dan dilibatkan, mereka lebih mudah termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
Tidak kalah penting, sekolah juga dapat memperkuat kegiatan ekstrakurikuler dan proyek-proyek kreatif yang menantang kemampuan berpikir, bekerja sama, dan berkarya. Aktivitas semacam ini dapat menjadi alternatif positif yang menyaingi kecanduan gadget dan memulihkan ketertarikan siswa pada proses belajar. SMA Negeri 5 Tualang memiliki potensi besar untuk terus berkembang.
Dengan pemanfaatan teknologi yang bijak, inovasi pembelajaran yang konsisten, dan kerja sama seluruh warga sekolah, semangat belajar siswa akan dapat kembali tumbuh. Smartphone seharusnya bukan menjadi penghalang, tetapi jembatan menuju generasi yang lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi masa depan. ***




Tulis Komentar