Bentrok Antar Warga, 3 Rumah Dibakar

Istimewa

SORONG/86 -- Tak terima dua anggota keluarganya dibegal, sekelompok warga mengamuk dan menyerang rumah terduga pelaku di kompleks Kokoda, Jalan Kanal viktori KM 09 Kelurahan Kladufu Distrik Sorong Timur, Provinsi Papua Barat, Minggu (10/2/2019) pukul 06.30 WIT.

Ketegangan tersebut sempat membuat khawatir sejumlah warga akibat aksi saling serang antar dua kelompok warga menggunakan senjata tajam.

Dari informasi yang didapat Okezone, diduga keributan ini berawal saat sepasang suami istri, Kamarudin (29) bersama istrinya Jumiati (30) yang saat itu berhenti sejenak karena melihat rekannya berada dipangkalan ojek, namun tanpa sebab yang jelas tiba-tiba kamarudin dipukul dari arah belakang oleh sejumlah pemuda.

Pasutri ini pun berupaya melarikan diri menghindari kebringasan sejumlah pemuda yang terus mengejar sambil membawa senjata tajam, akibatnya Jumiati terkena sabetan pisau pada tangan kanan sedangkan Kamarudin terkena panah pada pelipis mata sebelah kiri. Keduanya saat ini masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong.

Keluarga korban yang tidak terima langsung mendatangi tempat kejadian sambil membawa senjata tajam dengan tujuan mencari pelaku pemukulan dan pembacokan, aksi saling serang pun tidak dapat dihindari antar dua kelompok warga.

Akibatnya salah satu kelompok warga terkena panah pada tangan bagian kanan dan 3 rumah warga di kompleks kanal viktori dibakar.

Tidak menunggu waktu lama, pihak kepolisian langsung menuju lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Selain pihak kepolisian, Komandan Rayon Militer 1802-01 Sorong Barat Mayor inf.H.Triyana ikut mengamankan situasi dan kondisi yang saat itu sedang tidak kondusif.

Sementara itu, 2 orang terduga pelaku M (20) dan EA (21) saat ini telah diamankan di Polsek Sorong Timur. Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan pengembangan untuk mengetahui motif sebenarnya hingga pelaku tega menyerang pasangan suami istri menggunakan senjata tajam.

Tingkat kriminalitas yang tinggi di Kota Sorong dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, disebabkan oleh beredarnya minuman keras yang masif, walau pun peraturan daerah telah ditetapkan, namun sayangnya, peredaran miras masih merajalela. (okezone)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar