Melawan Saat Ditangkap, Pengedar Sabu Ditembak Mati

Istimewa

SURABAYA/86 --- Polisi menembak mati seorang pengedar narkoba asal Sidoarjo, Yoyok Priyatno (34). Yoyok ditembak saat membawa sabu dengan berat 5 kilogram atau seharga Rp 5 Miliar.

Penembakan Yoyok ini lantaran dirinya melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Penembakan ini berlangsung tadi pagi ketika polisi akan menggagalkan pelaku saat mengirim narkoba ke wilayah Madura.

" Dirnarkorba akan menyampaikan konferensi pers menggagalkan peredaran sabu lima kilogram, karena baru tadi pagi kita geser," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera saat rilis di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (11/3/2019).

Barung menambahkan pihaknya telah melakukan pembuntutan cukup lama hingga ke daerah Jakarta. Baru Minggu (10/3) malam pihaknya pun melumpuhkan Yoyok yang kebetulan sedang berada di wilayah Jatim.

"Peredaran narkoba seberat 5 kilogram sudah kita lakukan pembuntutan cukup lama ke Jakarta, tanggal 10 kita lakukan eksekusi di wilayah Jatim karena pelaku di sini. Kita berhasil melumpuhkan satu orang, anggota melakukan penindakan dan melumpuhkan karena yang bersangkutan melakukan perlawanan," lanjut Barung.

Sementara itu, Wadir Reserse Narkoba Polda Jatim, AKBP Teddy Suhendiawan Syarif mengatakan Yoyok membawa barang haram ini dari Malaysia. Barang tersebut pun mendarat ke Jakarta untuk selanjutnya dibawa ke Jatim.

"Tadi disampaikan kronologi barang dari Malaysia dipesan dari Jakarta. Sudah lama kita pantau untuk Jatim karena pasokan jatim dari 2018-2019 awal ini semua berasal dari Serawak, Malaysia," papar Teddy.

Selain itu, Teddy mengatakan pembuntutan pelaku ini berasal dari pengembangan kasus beberapa warga Malaysia yang sempat diamankan bea cukai karena membawa narkoba.

"Ada beberapa warga Malaysia keturunan Cina yang kita amankan, serahan dari bea cukai. Kita kembangkan dari situ. Kegiatan itu terus berlangsung di wilayah Jatim. Lewat Jakarta lewat darat dan kita lakukan pembuntutan. Tujuannya saat kita lakukan pengembangan sampai Madura, tersangka melakukan perlawanan," imbuhnya.

Tak hanya itu, tersangka juga merupakan kurir atau orang kepercayaan dari para WNA Malaysia yang tertangkap. Karena tak berhasil masuk ke Indonesia, mereka pun menggunakan orang kepercayaan yang telah dipercaya sejak lama.

" Kurirnya bukan sembarang kurir, beberapa WNA yang kita tangkap tidak berhasil masuk akhirnya menggunakan orang kepercayaan yang kebetulan orang Jatim," pungkas Teddy. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar