Terduga Teroris Y Bunuh Diri di Rutan, Polri Soroti Militansi

Ilustrasi

JAKARTA/86 --- Terduga teroris perempuan asal Klaten, Jawa Tengah yang bernama Y alias Khodijah, meninggal karena diduga melakukan bunuh diri dengan mengonsumsi zat berbahaya.

Polri menuturkan terduga teroris perempuan memiliki karakter lebih militan dibandingkan teroris pria. "Perlu saya sampaikan, mohon maaf, bahwa untuk pelaku-pelaku terorisme yang kita tangkap ini, khususnya perempuan, memiliki tingkat militansi yang luar biasa, baik yang melakukan suicide bomb di Sibolga maupun Saudari Khodijah," kata Karo Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Dedi menerangkan para terduga teroris memiliki pola pikir menjadi muhajidin dan semisal meninggal dalam aksinya, mereka yakin masuk surga. Dedi menjelaskan Khodijah rela meninggalkan suami dan anaknya untuk bergabung bersama kelompok teroris Abu Hamzah. Khodijah juga diketahui telah menggadaikan rumah dan tanahnya.

" Yang bersangkutan rela meninggalkan suami dan anaknya, bankan rela menggadaikan rumah dan tanah ya untuk satu tujuan mereka," tutur Dedi.

Dedi sebelumnya menjelaskan Y alias Khodijah ditahan di Polda Metro Jaya setelah ditangkap aparat Densus 88 Antiteror. Y alias Khodijah ditemukan dalam kondisi lemas di ruang istirahat pemeriksaan Rutan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, pada Senin (18/3) pagi dan langsung dilarikan ke RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Dibawa Senin pukul 07.00 WIB. Meninggalnya enam jam kemudian," ucap Dedi.

Dedi menjelaskan sebelum ditemukan lemas, Y alias Khodijah menjalani pemeriksaan oleh penyidik dari Densus 88 Antiteror pada malam sebelumnya, Minggu (17/3). Dia menuturkan saat pemeriksaan, Khodijah sempat minta izin ke toilet.

" Dia kan diperiksa di pemeriksaan ruang tahanan Polda Metro, kejadian malam. Dan antara ruang pemeriksaan dengan kamar mandi itu berjauhan. Kemudian paginya diremukan yang bersangkutan dalam keadaan sakit," terang Dedi.

" Melihat kondisi itu petugas jaga di rutan mengambil langkah-langkah pertolongan pertama. Dirawat di RS Bhayangkara tingkat 1, ternyata yang bersangkutan tidak berhasil ditolong," katanya. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar