Aksi Warga Timika Rela Jual Motor demi Bantu Korban Banjir Sentani

Istimewa

TIMIKA/86 --- Seorang warga di Timika, Kabupaten Mimika, Papua rela menjual sepeda motor Kawasaki miliknya untuk membantu korban bencana alam banjir bandang yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Ia adalah Muhammad Hasyriadi Syam, warga Timika yang berdomisili di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru tepatnya di wilayah Gorong-gorong.

Menurut Hasyriadi, hal yang dilakukannya itu bukan yang pertama kali, melainkan sudah pernah dilakukan pada saat bencana alam menimpa Palu, Sulawesi Tengah. Saat itu, ia menjual satu unit sepeda motor Yamaha RX King miliknya untuk membantu para korban.

" Kemarin waktu (bencana) di Palu juga saya sempat jual motor RX King satu," ujarnya ketika ditemui awak media disela-sela penggalangan dana oleh komunitas RX King Club Timika untuk membantu korban bencana alam di Sentani, Rabu (20/3/2019).

Menurut Hasyriadi, motor Kawasaki 4 tak 250 cc miliknya itu dijual dengan harga Rp 43 juta, yang mana sebagiannya nanti akan disumbangkan untuk membantu korban bencana alam di Sentani, dan juga untuk membantu anak-anak panti asuhan yang ada di Timika.

"Masalah berapa persennya lari ke sana (sumbangan), saya tidak publikasikan. Seumpamanya laku, dengan (harga) yang saya inginkan, itu Rp 5 juta lari ke Jayapura, Rp 2 juta lari ke tempat biasa seperti panti asuhan. Ini lebih difokuskan untuk banjir bandang. Saya jual Rp43 juta," katanya.

Hingga kini sepeda motor Kawasaki yang berwarna merah itu masih diparkir di lokasi penggalangan dana komunitas RX King Club Timika.

Jika ada warga yang berminat, kata Hasyriadi, dapat mendatangi sekretariat komunitas yang berada di sekitar lampu merah Jalan Hasanuddin.

Disinggung apakah dengan menjual sepeda motor miliknya dan sebagian hasilnya akan disumbangkan berpengaruh terhadap perekonomian keluarga Hasyriadi, menurut dia, hal itu menjadi urusannya nanti.
Terpenting adalah niatnya untuk membantu para korban yang tengah ditimpa musibah. "Kalau ditanya soal pengaruh atau tidak dengan kehidupan ekonomi, itu nanti kita lihat dibelakang, istilahnya kita membantu dulu," ujarnya.

"Memang dari dulu saya suka begitu. Saya terlahir dari pergerakan. Waktu saya kuliah memang sering terjun dan berbagi seperti ini kalau ada bencana," imbuhnya.

Ayah tiga anak ini diketahui belum memiliki pekerjaan tetap, dan sudah berdomisili di Timika sejak 3 tahun lalu. "Karena intinya, berbagi itu tidak akan membuat kita miskin. Karena kalau kita berpikiran berbagi itu akan mempengaruhi kehidupan kita di belakang, kayaknya orang berpikir untuk mau berbagi kalau masalah itu yang dipikirkan," tuturnya. (okezone)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar