Lagi! Ibu Hamil Ditandu 6 Km karena Jalan Rusak
PANDEGLANG/86 --- Karsinah, ibu hamil 8 bulan asal Kampung Sawah, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang harus ditandu menggunakan sarung sejauh 6 kilometer.
Ia diantar 12 orang menuju jalan terdekat yang bisa dilalui ambulans. Satria, warga yang ikut mengantar cerita, Karsinah mengalami pendarahan akibat kelelahan.
Ia dibawa ke kantor puskemas pembantu untuk mendapat perawatan pada Kamis (29/3) sore kemarin. Tapi karena kondisi darurat, dia diputuskan untuk dibawa ke puskesmas Cikeusik.
"Dari pustu (puskemas pembantu) jalan 6 kilo kurang lebih. Saya ada tapi nggak ngegotong, yang ngegotong keluarganya juga ada 12 orang bergantian," kata Satria saat dihubungi dari Serang, Banten, Jumat (29/3/2019).
Selama ditandu, Karsinah katanya terus mengalami pendarahan. Tapi untungnya, ia dibantu oleh petugas kesehatan dari puskesmas pembantu. "Pendarahan masih terus untung ada obatnya dari pustu tadi. Petugasnya juga ikut jalan kaki," ujarnya.
Keluarga dan pengantar menurutnya tidak bisa memaksakan membawa Karsinah menggunakan motor. Jalan yang berlubang dan penuh genangan bisa membahayakan. "Kalau motor maksain bisa, tapi nggak ada pilihan lain," katanya.
Setelah jalan 6 kilometer, Karsinah kemudian dibawa ambulans begitu sampai ujung jalan yang sudah dicor. Ia langsung dibawa ke Puskesmas Cikeusik dan saat ini sudah mendapatkan rujukan ke RSUD Berkah.
"Jadi langsung dibawa ke rumah sakit ke ruang persalinan," pungkasnya. Kejadian warga sakit ditandu sendiri sudah sering di Desa Leuwibalang. Beberapa minggu lalu, bahkan warga desa yang sama ditandu karena sakit kronis.
"Sudah sering di Leuwibalang mah, yang kemarin juga kan di facebook orang sini," tegas Satria.
Pada 10 Februari 2019 lalu, Wati (37) terpaksa ditandu pakai sarung saat hendak dibawa ke rumah sakit. Akses jalan yang rusak dan berlumpur di Pandeglang, Banten, ini menyulitkan evakuasi Wati yang menderita sakit usus buntu ini. (detik.com)
Tulis Komentar