Bengkalis Kembali Berasap, TNI dan Masyarakat Berjibaku Padamkan Api

Personil TNI saat melakukan pemadaman disalah satu kebun warga yang terbakar

BENGKALIS/86 -- Ratusan hektare perkebunan milik masyarakat yang ada di Desa Ketam Putih serta beberapa desa lainnya yang ada di Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan ludes akibat kebakaran lahan.

Kebakaran lahan diduga berasal dari aktifitas warga yang membuka lahan dengan cara membakar di Desa Sungai Batang, tepatnya yang bersebelahan dengan desa Ketam Putih.

Salah satu pemilik lahan yang lahannya sudah habis terbakar mengaku kebakaran lahan tersebut diperkirakan sudah ratusan hektare.

Ada pun lahan yang terbakar mayoritas adalah merupakan lahan gambut, yang sinya kebanyakan kebun sawit, kebun sagu, kebun karet, dan kelapa yang sudah siap panen.

Lahan yang terbakar sudah mencapai lima hingga enam ratusan hektare, sehingga sudah banyak yang mengalami kerugian.

" Hampir 600 hektare lebih yang terbakar, yang terbakar ini adalah lahan kelompok tani sagu yang dibuat sekitar lima tahun lalu. Ada sekitar 100 nama dalam kelompok ini masing masing memiliki dua hektare lahan, habis semuanya terbakar," kata Syamsul pemilik lahan yang lahannya sudah habis terbakar.

Dia mengatakan kebakaran terjadi sejak Sabtu (16/3 ) lalu, dan saat ini dirinya dan sebagian masyarakat bersama dengan TNI AD terus berjibaku melakukan pemadaman api.

Sementara itu, Kepala dusun Tiga Desa Ketamputih, Muhammad Nur menyebutkan kebakaran terjadi sejak Sabtu (16/3) lalu. Hingga kini kebakaran terus meluas dan membakar kebun warga yang ditanami kelapa sawit, sagu dan karet.

" TNI, MPA(Masyarakat Peduli Api), dan pemuda setempat terus berjibaku melakukan pemadaman. Di sini kendalanya kita kesulitan air, sumur juga kering karena memang sedang musim kemarau. Kita mohon doanya bersama agar turun hujan dan api segera terpadamkan," katanya.

Dijelaskannya, pemilik lahan hingga para ibu-ibu juga ikut memadamkan api karena lahan terbakar merupakan penghasilan utama masyarakat di daerah itu.

Saat ini pemerintah setempat juga telah memasukkan satu alat berat berupa beko untukmembuat sumur sebagai sumber air untuk pemadam kebakaran.

Hingga kini TNI, Masyarakat peduli api (MPA) terus melakukan upaya pemadaman, dan kebakaran berpotensi meluas karena angin kencang serta lahan yang murni gambut.

"Selain semaunya kering, angin kencang juga jadi penyebab susahnya api mati," Singkat Kadus. (Bang andi)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar