Pengakuan Prada DP Tega Bunuh Vera Lalu Dimutilasi, Korban Mengaku Hamil dan Minta Dinikahi

Istimewa

PALEMBANG/86 --- Pendalaman terkait Motif pembunuhan Fera Oktaria (21) oleh pacarnya sendiri Prada Deri Pramana (DP) akhirnya terungkap setelah pelaku ditangkap di padepokan Banten.

Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan, dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Fera meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.

Desakan itu, menurut Donald membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Fera ketika sedang berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

" Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku. Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).

Donald menerangkan, keributan di dalam kamar akhirnya terjadi antara pelaku dan korban. Prada DP pun membekap Fera hingga meninggal.

"Keributan itu kira-kira 10 menit, korban dibekap sampai akhirnya meninggal. Lalu pelaku ingin menghilangkan jejaknya dengan cara mutilasi," ujarnya.
Meskipun demikian, Donald mengaku akan masih tetap melakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari Prada DP serta para saksi di lokasi kejadian.

"Tapi itu penelitian sementara, belum ada keterlibatan orang lain, tapi nanti ada pengembangan, saksi juga akan dimintai keterangan lagi," jelasnya.

Ditangkap Petugas Denpom II Prada DP, pelaku pembunuhan serta mutilasi terhadap Fera Oktaria (21) ditangkap petugas Detasemen Polisi Militer (Denpom) II Sriwijaya saat sedang berada di salah satu padepokan di Banten, Kamis (13/6/2019).

Kapendam II Sriwijaya Kol Inf Djohan Darmawan mengatakan, petugas sebelumnya melakukan penyelidikan untuk mencari keberadaan Prada DP setelah kasus pembunuhan Fera mencuat. Prada DP pun, diketahui sempat lari dari latihan militer sebagai prajurit sebelum pembunuhan itu terjadi.

"Yang bersangkutan diketahui di padepokan di Banten. Petugas langsung datang kesana menjemputnya. Tanpa perlawanan ia menyerahkan diri,"kata Djohan, Jumat (14/6/2019).

Djohan mengatakan, Prada DP sudah cukup lama berada di padepokan tersebut sejak 10 Mei 2019 hingga akhirnya terdeteksi pada 13 Juni 2019. "Di sana dia belajar ngaji. Berangkat dari Sungai Lilin menaiki bus,"ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Fera Oktaria ditemukan tewas dalam kondisi mulai membusuk. Tidak hanya itu korban juga ditemukan dalam keadaan tangan terpotong pada Jumat (10/5/2019) lalu di Penginapan Sahabat Mulya di Jalan Simpang Hindoli, Kecamatan Sungai Lilin, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku pembunuhan diketahui adalah Prada DP yang merupakan pacar korban. (tribunnews)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar