Ratusan Warga Geruduk PKS BSS

Ratusan warga saat aksi damai di PKS PT BSS

BALAM/86 --- Sedikitnya ratusan warga Balam KM 22 Kecamatan Bangko Pusako pada Senin (26/11) menggelar aksi unjuk rasa ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT Balam Sawit Sejahtera (BSS) yang berada di jalan lintas Riau-Sumut KM 23 Balam Sempurna Kota, Kecamatan Balai Jaya. 

Aksi damai ini dilakukan warga adalah merupakan buntut rasa kekecewaan warga setelah beberapa kali melakukan negosiasi dengan pihak Managemen Pabrik Kelapa Sawit PT BSS terkait permasalahan limbah cair yang berdampak bau busuk dan suara mesin perusahaan yang menimbulkan kebisingan terhadap warga sekitar yang tak kunjung selesai.

Dimana, ratusan pengunjuk rasa yang didominasi oleh kaum perempuan ini datang dengan menggunakan bus dan mobil pick up serta sepeda motor terlihat membawa spanduk yang bertuliskan " TOLAK PENCEMARAN LIMBAH PT. BSS. " dan TOLAK JANJI JANJI PALSU PT. BSS. 

Salah satu pengunjuk rasa yang juga merupakan mahasiswa, Candra Irawan menyampaikan orasinya dengan meminta bahwa warga masyarakat menolak pencemaran bau busuk yang dikeluarkan dari limbah PT BSS. 

Bahkan,  warga pengunjuk rasa sempat mengancam apabila pihak managemen PT BSS tidak mau menjumpai, akan melakukan upaya paksa masuk ke pabrik dan akan menghadirkan massa yang lebih banyak lagi.  

Dan setelah melakukan negoisasi dengan pihak keamanan dari Polres Rohil yang berjaga saat itu, akhirnya perwakilan dari massa sebanyak 10 orang disetujui masuk ke kantor PT BSS untuk bernegoisasi untuk menyampikan tuntutan warga kepada PT BSS sementara para massa pengunjuk rasa yang lain menunggu di luar pagar.

Pantauan saat itu perwakilan massa pengunjuk rasa diterima langsung oleh Manager HRD PT BSS,  Muhammad Yulianus dan turut juga hadir Kapolsek Bangko Pusako, AKP Evi Hermanto, Kasat Intel AKP Pattun Bajarnahor, Kasat Sabara AKP R Simamora SH, Camat Bongko Pusako , Bakhori SAg, Penghulu Balam Sempurna, Sariyem SPdi, Koramil, dan aparat Kepenghuluan Balam Sempurna.  

Dalam hal ini pihak managemen PT BSS meminta semua pihak dalam hal ini perlu dua pejabat kecamatan hadir dalam pertemuan.  "Artinya kami akan tanggapi tuntutan warga apabila kedua aparat pemerintahan dapat hadir dalam negoisasi nantinya. Karena kami juga sudah pernah berikan tuntutan warga, namun warga tetap tidak mengakui," ujar Muhammad Yulianus. 

Atas tuntutan warga yang terkena dampak bau limbah, Camat Bangko Pusako, Bakhori SAg Camat  menyampikan kepada perwakilan akan memfasilitasi pertemuan pada hari Kamis (29/11) di kantor Camat dengan menghadirkan aparat Dinas terkait dari Kabupaten untuk mencari solusi terkait permasalahan tersebut. 

Usai menyampikan tuntutan dari warga, di akhir pertemuan itu, perwakilan massa juga meminta agar pertemuan ini dibuat berita acaranya yang ditanda tangani oleh perwakilan warga dan pihak PT BSS dan pejabat pemerintah yang hadir saat itu. 

Usai melakukan orasi dan pertemuan dengan pihak managemen PT BSS, Kordinator Lapangan (Korlap) aksi damai,  Desrizal meminta agar Pemkab Rohil dapat menyelesaikan permasalahan ini.

"Kami resah dan tidak nyaman lagi akibat bau busuk pencemaran limbah dan suara kebisingan dengan keberadaan PT BSS yang berada di tengah pemukiman warga ini, untuk itu kami mohon kepada pemerintah pusat dalam mengeluarkan izin pendirian PKS agar lebih memperhatikan dampak lingkungan hidup masyarakat," harapnya. (MasMin)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar