Kebakaran Hutan di Riau Meluas, Ribuan Masker Dibagikan ke Warga

Tim gabungan saat melakukan pemadaman

PEKANBARU/86 -- Pemprov Riau menetapkan status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Pihak Pemprov langsung meminta bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

" Kita mengajukan bantuan ke BNPB. Bantuan yang dibutuhkan kita minta peralatan, pompa, helikoter untuk `water bombing dan pendampingan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Kamis (21/2/2019).

Ia mengatakan saat ini sudah ada bantuan helikopter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan helikopter Super Puma. Namun, karena lokasi kebakaran jauh dari jalan dan berada di daerah pesisir, maka bantuan helikopter akan sangat diperlukan.

Status siaga darurat kebakarna hutan dan lahan (Karhutla) berlaku di Provinsi Riau mulai 19 Februari selama delapan bulan ke depan hingga 31 Oktober 2019. Keputusan itu didasari sejumlah pertimbangan, salah satunya untuk menjaga agar pelaksanaan Pemilu Serentak 2019, khususnya Pemilu Presiden (Pilpres), tidak terganggu oleh asap Karhutla.

"Ini memang perlu kita perbuat agar lebih optimal, cepat mencegah daripada kesulitan memadamkan kebakaran," katanya.

Penetapan status tersebut dinilainya akan meringankan upaya pencegahan dari pemerintah daerah, karena akan mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB.

" Secara simultan kita bersatu, (pemerintah) pusat juga campur tangan. Kalau sendiri kita kewalahan," katanya.
Dari awal Januari hingga 18 Februari lalu, tercatat 843 hektare lahan terbakar di Provinsi Riau. Lokasi kebakaran tersebar di Kabupaten Rokan Hilir 117 hektare, Kabupaten Dumai 43,5 hektare, Kabupaten Bengkalis 627 hektare, Kabupaten Meranti 20,2 hektare, Kabupaten Siak 5 hektare, Kabupaten Kampar 14 hektare, dan Kota Pekanbaru 16 hektare.

Citra Satelit Terra-Aqua juga menunjukan jumlah titik panas di kawasan gambut Provinsi Riau pada periode 11-17 Februari meningkat menjadi 231 titik, yang dari 48 titik di periode 4-10 Februari.

Titik panas terkonsentrasi di daerah pesisir Riau seperti di Kabupaten Bengkalis, Dumai, Kepulauan Meranti dan Pelalawan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau, sudah menyebarkan 14 ribu masker ke masyarakat umum dan pelajar sejak kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan mulai menyelimuti daerah ini selama beberapa pekan terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Dumai Faisal di Dumai, Rabu, menyebutkan ribuan masker ini dibagikan pada masyarakat yang melintas di sejumlah jalan umum, dan juga kepada pelajar di sekolah-sekolah.

Pembagian masker juga dilakukan petugas medis Puskesmas Dumai karena sejak kabut asap marak pelayanan medis mulai banyak didatangi masyarakat terganggu kesehatan.

Saat ini persediaan masker telah ditambah dan sudah menerima sebanyak 40 ribu lembar masker dari Dinkes Provinsi Riau untuk mengantisipasi kualitas udara tidak sehat akibat asap.

"Kesehatan masyarakat mulai terganggu akibat kabut asap. Selama ini juga terjadi peningkatan pelayanan di puskesmas, dan persediaan masker saat ini bertambah 40 ribu bantuan dari dinas kesehatan provinsi," sebutnya. (Mas min)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar