Gara-gara Lahan, Kakek Pulung Bacok Nenek Tiurmina Ginting hingga Tewas
DAIRI/86 --- Tiurmina Ginting, nenek berusia 72 tahun warga Dusun Bertungen Jehe, Desa Sukandebi, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, ditemukan tewas dengan sejumlah luka bacokan di kepala, Minggu (21/4/2019) siang.
Jasad ibu delapan anak ini ditemukan setelah Pulung Sembiring (78), tersangka pelaku, datang menyerahkan diri ke Polsek Tigalingga usai membunuh Tiurmina.
Pantauan di RSUD Sidikalang sekitar pukul 18.00 WIB hari itu, jasad nenek Tiurmina telah berada di Ruang Pemulasaraan.
Informasi dihimpun dari keluarga, pada bagian kepala belakang dan atas nenek Tiurmina terdapat 10 luka bekas bacokan. Jari tengah dan telunjuknya tangan kirinya hampir putus. Di kedua lingkar mata, terdapat luka lebam.
Kepada Tribun Medan, keluarga mengaku baru mengetahui kejadian ini setelah polisi datang. Roni Simanjuntak (41), menantu Tiurmina menceritakan, kejadian bermula saat almarhumah mertuanya berangkat ke kebun sesaat usai anak bungsu korban, Erni Sembiring, berangkat menuju gereja.
Diperkirakan, waktu itu sekitar pukul 11.00 WIB. Sepulang dari gereja sekitar pukul 12.30 WIB, Erni tidak menemukan ibunya di rumah, sehingga membuat keluarga kebingungan.
Berselang sekitar satu jam kemudian, personel Polsek Tigalingga datang ke rumah mereka untuk mengabarkan bahwa kakek Pulung Sembiring, yang tak lain masih kerabat korban, telah menyerahkan diri ke polisi karena membunuh nenek Tiurmina/ibu Erni.
" Polisi yang menemukan. Di kebun cokelat (kakao) mertua kami. Posisinya saat itu telentang, tertutup daun-daun," ucap Roni.
Dikatakan Roni, Pulung Sembiring ialah abang kandung mertua laki-lakinya, Aman Sembiring (suami nenek Tiurminah).
Semenjak mertuanya itu meninggal dunia tahun 2011 silam, pelaku gencar melanggar batas-batas lahan warisan orangtua mereka.
“Sepeninggal mertua laki-laki saya meninggal, pelaku makin berani buat rusuh, karena pengin merebut lahan. Dalam tahun ini saja, sudah tiga kali kami cekcok," ungkap Roni.
Terpisah, Kanit Res Polsek Tigalingga Aiptu Bela Sembiring mengatakan, pihaknya saat ini masih memeriksa Pulung Sembiring.
" Dia menyerahkan diri ke mako sendirian. Pengakuan dia, dia membunuh karena tersinggung ditegur korban saat menebangi pohon di kebun cokelat korban. Katanya, lahan itu masih punya orangtuanya, sehingga dia berhak," tutur Bela. (tribunnews)
Tulis Komentar