Cerita Anak Tukang Bersih-Bersih Balai Desa Raih Cum Laude
SURABAYA/86 --- Hidup dalam keterbatasan ekonomi tidak menghalangi mahasiswa S1 Teknik Komputer Stikom Surabaya Anan Pepe Abseno (21) untuk mengukir prestasi.
Terbukti, ia mampu menyelesaikan studinya 3,5 tahun dan menyabet gelar sarjana sebagai cum laude dalam Wisuda ke-43 Stikom Surabaya.
Tidak tanggung-tanggung, mahasiswa asal Mojokerto itu lulus dengan menggondol sertifikasi internasional MikroTik Certified Network Administrator (MTCNA).
Putra dari pasangan Karmadi (45) dan Mamik Winarsih (41) itu sudah mengukir prestasi sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahkan, ia pernah menjadi juara II dalam lomba robotik tingkat Jawa Timur.
Menginjak bangku perkuliahan, Anan terus mengembangkan wawasannya. Selama 3 tahun berturut-turut, ia menjadi anggota andalan tim robot Stikom Surabaya yang melaju ke Kontes Robot Indonesia (KRI).
Bahkan pada 2017, ia dan teman-teman berhasil melangkah sampai babak perempatfinal tingkat nasional. Sang ayah hanya seorang petani biasa.
Sementara ibunda tercinta bertugas sebagai tukang bersih-bersih di balai desa. Perjuangan kedua orang tua membuat Anan semakin bersemangat untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Tidak hanya cerdas dalam bidang akademik, Anan juga gemilang dalam bidang musik, terutama seni tarik suara. Di tahun 2016, Anan berhasil menyabet dua piala yakni juara II Lomba Akustik Unair tingkat Jawa Timur dan juara III Lomba Akustik Graha Fairground.
"Alasan saya ingin mempunyai banyak prestasi adalah yang paling utama karena orang tua. Saya ingin membuat mereka bangga dan juga ingin mengangkat derajat keluarga. Saya berharap dengan cara ini saya mampu melanjutkan pendidikan tanpa membebani kedua orang tua saya. Di mana kondisi ekonomi kami bisa dibilang pas-pasan," kata Anan saat ditanya apa yang memotivasi dirinya untuk terus melangkah maju, Minggu (28/4/2019).
Pemuda kelahiran 1997 itu tidak hanya mendorong dirinya untuk berprestasi. Tapi ia juga berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
" Ibu pernah berpesan bahwa kalau saya menjadi orang yang sukses, saya harus membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Kalau perlu saya yang harus menawarkan bantuan. Motivasi ini yang selalu terngiang di benak saya untuk menjadikan saya pribadi yang lebih baik," imbuhnya.
Kata-kata sang Ibu tidak hanya diingat oleh Anan. Namun ia juga mengimplementasikan petuah tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Di tengah segala kesibukan dan aktivitas kuliahnya, sulung dari dua bersaudara ini masih mampu memberikan les private robot untuk anak SMP.
Anan juga menjadi trainer penelitian belia untuk anak SMA. Program ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Surabaya tahun 2018. Ia ingin ilmu yang ia dapatkan tidak terbuang begitu saja. (detik.com)
Tulis Komentar