SIMPANGKANAN/86 --- Setelah berjibaku melakukan pemadaman dan pendinginan selama dua hari,  akhirnya tim gabungan TNI-Polri, aparat kepenghuluan dan masyarakat setakat ini langsung memasang spanduk berisikan himbauan larangan disekitar lokasi terjadinya Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut).

Proses pemasangan spanduk himbauan itu dilakukan pada hari Rabu (3/7/2019) sekira pukul 10.00 wib di Dusun Lapangan Heli kepenghuluan Kota Parit kecamatan Simpang Kanan dipimpin langsung oleh Kapolsek Simpang Kanan,  Iptu Boy Setiawan SAP Msi.

" Alhamdulillah setelah memastikan bahwa api sudah padam total, maka hari ini kita melakukan pemasangan garis polisi dan juga spanduk himbauan dan larangan melakukan pembakaran karena dapat berdampak terjadinya karlahut,"  kata Kapolsek Simpang Kanan,  Iptu Boy Setiawan SAP Msi kepada Riau86.com.

Dimana,  lanjut Kapolsek lagi bahwa karlahut yang terjadi di wilayah hukum Polsek Simpang Kanan itu adalah merupakan lahan milik warga masyarakat yang sudah ditanam kelapa sawit dan semak belukar.

" Lokasinya itu tepat di lahan milik Darwis dan Nanang dengan titik koordinat Lat : 1'91278, Long : 100' 4145. Dimana lahan itu merupakan lahan gambut yang semak belukar dan sudah ada tanaman sawitnya," kata Boy Setiawan.

Dan ketika ditanya proses kelanjutan atas kasus karlahut tersebut,  lebih jauh lagi mantan Kapolsek Rimba Melintang ini mengatakan masih dalam penyelidikan.

" Untuk sejauh ini kita masih melakukan penyelidikan atas kasus karlahut tersebut," ungkap Iptu Boy Setiawan kembali.

Dalam kesempatan itu Kapolsek juga menghimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara membakar.

" Apalagi saat sekarang ini curah hujan didaerah kita sudah minim atau kemarau. Artinya, jika memang ingin membersihkan lahan,  maka alangkah baiknya dilakukan dengan cara biasa saja tanpa membakar. Hal ini disebabkan efeknya sangat besar dan pelakunya juga dapat dijerat dengan ancaman penjara, " himbau Boy Setiawan. (Mas min)

 Editor : Mas Min