Pengaliran Gas ke Power Plant BOB PT BSP-Pertamina Hulu Hemat $12 Juta Pertahun
PEKANBARU/86 - BOB PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu terus melakukan efisiensi anggaran dan meningkatkan produksi minyak.
Mulai tahun ini, sekitar $ 12 juta pertahun, penghematan dilakukan melalui program pengaliran gas (Gas-in).
Hal ini disampaikan Raihan, General Manager BOB PT BSP Pertamina Hulu saat acara seremonial pengaliran gas dari PT Pertamina Gas ke BOB PT BSP Pertamina Hulu di Onshore Receiving Facility, Power Plant Pusako, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Jumat 28 Agustus 2020.
"Mulai hari ini, BOB PT BSP Pertamina Hulu di supply secara penuh oleh Pertagas, sebagai supplier gas yang baru dan kita harapkan secara biaya akan hemat hingga $ 1 juta perbulan, sehingga tercapainya tingkat produksi minyak yang optimal dari BLOK CPP ini," ujar Raihan.
- Seribu Komunitas Rohil Galang Dana Peduli Palu
- Panitia DPD AJOI Kepri untuk Peduli Sulteng Semakin Solid
- Polisi Amankan 3 Orang Terkait Pembakaran Bendera Tauhid di Garut
- Menyusul DPD Kepri, DPD AJO Indonesia Sumbar akan Gelar Aksi Peduli Sulteng
- Banjir Genangi Jalan Penghubung Perumahan Sungai Medang di Pelalawan
Program ini ditandai dengan penandatanganan berita acara yang akan menjadi tonggak dimulainya program Gas-in dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) di lokasi pembangkit listrik (Power Plant) BOB Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak.
Penandatangan dihadiri langsung Bupati Siak, Plt. Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Direktur PT Bumi Siak Pusako, Direktur PT Pertamina Gas, Direktur PT PHE CPP dan para pihak yang berkontribusi dalam program pengaliran gas tersebut.
Acara juga dihadiri langsung Menteri ESDM yang diwakliki oleh Plt Dirjen Migas kementrian ESDM dan , Wakil Kepala SKK Migas, Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) dan Gubernur Syamsuar melalui Video Conference.
Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno mengatakan dalam sambutannya saat pelaksanaan seremonial kegiatan yang dilaksanakan secara daring di Siak (28/8) bahwa dengan adanya penyaluran gas ini diharapkan tidak ada lagi kendala operasi terkait kelistrikan serta dapat mengurangi biaya operasi dalam rangka meningkatkan produksi minyak bumi di BOB PT BSP – Pertamina Hulu.
“Selama ini BOB mendapatkan suplai gas dari KKKS Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait, namun perjanjian jual beli gas dengan EMP telah berakhir pada 4 Agustus 2020 yang lalu”, tambahnya.
Dalam kerjasama tersebut, BOB PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu dan PT Pertagas melakukan kerjasama Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Dimana PT Pertagas menyediakan gas untuk kebutuhan BOB PT BSP-Pertamina Hulu sebesar 6 MMSCFD.
Pasokan gas tersebut akan memenuhi kebutuhan operasi pembangkit listrik di Wilayah Kerja Blok CPP dengan tujuan untuk memenuhi target produksi minyak yang ditetapkan Pemerintah.
Gas yang dialirkan berasal dari KKKS PHE Jambi Merang. Selanjutnya, PT Pertagas bekerjasama dengan PT BSP Zapin, anak perusahaan PT Bumi Siak Pusako telah membangun pipa distribusi gas berikut fasilitasnya di titik TGI SV 1401 di Kecamatan Koto Gasib sepanjang 67 km menuju pembangkit listrik BOB PT BSP-Pertamina Hulu di Kecamatan Pusako.
Selama ini, BOB memperoleh suplai gas dari KKKS EMP Malacca Strait dan telah berakhir, 4 Agustus 2020. Dengan mengalirnya gas ini, diharapkan kendala operasi kelistrikan akan teratasi.
Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar M.Si menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Riau siap mendukung pengaliran Gas ke BOB PT BSP - Pertamina Hulu.
Diharapkan pasokan gas ini dapat dapat memenuhi kebutuhan operasional BOB PT BSP - Pertamina Hulu Bersama BUMD Bumi SiaK Pusako Zapin, pembangunan kontruksi pipa salur gas telah diselesaikan tanpa ada accident. Walaupun dengan segala pembatasan akibat pandemi covid-19.
Sementara Bupati Siak, Alfedri sangat mengaprsesiasi dan bersyukur atas pengaliaran gas ini ke power plant pusako ini. Nantinya akan diharapkan atas hasil capaian dari produksi BOB ini akan berdampak ke masyarakat Riau terutama masyarakat Siak.
“Kita memberikan Apresiasi kepada para pekerja dalam menyambung pipa gas ini. Dengan tersambung nya pipa gas tersebut bisa memaksimalkan produksi minyak di BOB sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah baik dari dana bagi hasil maupun dari Pendapatan asli daerah,” ujar Alfedri. (Rilis)
Tulis Komentar