Sendang Beji, Kolam Peninggalan Majapahit yang Terlupakan

Sendang Beji kini dipenuhi semak tanaman rumput rambat

PONOROGO/86 -- Sendang Beji diyakini sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit di Ponorogo. Namun amat disayangkan, kini keadaannya semakin memprihatinkan.

Di ujung Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo terdapat sebuah kolam bernama Sendang Beji.

Masyarakat sekitar menyakini kolam berukuran 16x16 meter itu, merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Bahkan pada 2017 lalu, kolam tersebut juga sudah diteliti oleh tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dari Trowulan, Mojokerto.

Kemudian pendapat lain menyebutkan, kolam tersebut bahkan sudah ada sebelum Majapahit berjaya. Seperti yang disampaikan Sekretaris Desa Karangpatihan, Marni Wibowo.

" Masyarakat percaya ini sudah ada sejak zaman kepemimpinan Raden Panji waktu Kerajaan Kertajaya, Kediri. Tapi kita juga nggak tahu tepatnya kapan kolam ini ada," tutur Marni saat ditemui Senin (11/2/2019).

Marni kemudian bercerita, Sendang Beji yang dulu tidak seperti apa yang tampak sekarang. Kolam tersebut dulu dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk sumber pengairan.

Bahkan tak jarang digunakan untuk mandi. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai enggan beraktivitas di sekitar sendang.

"Apalagi dibumbui cerita mistis di sana, kalau ada yang memancing ikan di sana terus dimakan, orang tersebut bisa mati," tambahnya.

Cerita tersebut beredar sehingga warga tidak berani mendekati Sendang. Suasana kolam pun kian terkesan angker ditumbuhi tanaman rambat karena jarang terjamah manusia

"Malah orang dari luar kota banyak yang datang ke sendang untuk bermeditasi, orang dari Kediri, Tulungagung, Malang, Jember dan Banyuwangi," lanjutnya.

Kemudian juru kunci Sendang Beji, Sugito menjelaskan, dulu ada 9 arca yang di sekitar kolam. Namun saat ini tinggal tersisa 2. Ia berharap, kolam tersebut dijadikan cagar budaya oleh pemerintah.

"Di belakang arca ada sumber airnya jadi keluar air dari bagian mulut arca. Kami berharap sendang Beji ini bisa segera dipugar dan bisa dinikmati anak cucu sekaligus sebagai sumber destinasi wisata dan cagar budaya," pungkasnya. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar