Video Tawuran Ramai di Medsos, 4 Pelajar Sukabumi Ditangkap

Video tawaran pelajar sempat viral

SUKABUMI/86 -- Aksi tawuran pelajar kembali pecah di Sukabumi, Jawa Barat. Video dan foto adegan bentrok antar pelajar itu ramai diposting sejumlah warganet di Sukabumi, empat orang pelajar yang diduga terlibat diamankan polisi.

Informasi dihimpun aksi tawuran itu terjadi di Jalan Palabuhan II, Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi pada 14 Februari 2019.

Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik terlihat pelajar dari dua sekolah saling berhadap-hadapan membawa berbagai senjata tajam dan gir modifikasi.

Pada detik ke 30 terdengar suara ledakan senjata api, sejumlah aparat keamanan datang dan berusaha membubarkan pelajar yang bentrok. Warga yang berada di sekitar lokasi juga terlihat emosi dan ikut mengejar beberapa pelaku.

Masih dalam adegan video tersebut, terlihat seorang pelajar menggunakan jaket hitam terjatuh kemudian diserang menggunakan senjata tajam oleh lawannya.

Menurut polisi, satu orang korban terkena sabetan senjata tajam. "Ada pelajar yang sedang nongkrong di sekitar TKP kemudian di datang puluhan pelajar lainnya dari arah Pangleseran dengan berjalan kaki yang langsung melakukan penyerangan menggunakan berbagai senjata tajam," kata Kapolsek Gunungguruh Iptu Wahyudi, Sabtu (16/2/2019).

Satu orang korban berusia 19 tahun terluka karena sabetan senjata tajam, petugas dibantu warga kemudian melarikan korban ke klinik terdekat. "Mereka kabur setelah kita datang, korban kita evakuasi karena mengalami luka kena senjata tajam," kata Wahyudi.

Tidak perlu waktu lama, sore harinya empat orang pelaku ditangkap polisi. Kapolres Sukabumi Kota,  AKBP Susatyo Purnomo memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu.

" Kita amankan 4 orang pelajar masih kita periksa. Dua di antaranya diduga terlibat (pembacokan). Tidak hanya itu, kemungkinan masih kita kejar termasuk siapa yang memegang senjata tajam saat kejadian," kata Susatyo.

Menurut Susatyo, petugas ke lokasi tawuran begitu menerima laporan dari warga. Petugas patroli terdekat dengan tempat kejadian kemudian datang dan membubarkan aksi kekerasan jalanan tersebut.

" Untuk tawuran, kita sebenarnya sudah antisipasi. Beberapa titik rawan sudah standby anggota setiap hari, makanya mereka (pelaku) bergeser ke pinggiran wilayah hukum kita karena ruang geraknya di pusat kota kita persempit," tutur Susatyo. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar