Ma'ruf Amin Enjoy Jadi Cawapres 'Sopir Angkot'

KH Maaruf Amin

JAKARTA/86 --- Ma'ruf Amin mengaku santai dengan posisinya saat ini sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang diibaratkannya seperti sopir angkot.

Menurut Ma'ruf, kegiatannya sebagai cawapres membuat dirinya harus terus berkeliling Indonesia layaknya sopir angkot yang tengah mengejar setoran.

" Justru kenapa saya mau jadi calon wakil presiden ini karena saya ingin menjaga keutuhan NKRI. Saya lebih nyaman jadi Ketua MUI dan Rais Aam PBNU, tenang. Sekarang ini saya kayak sopir taksi ngejar setoran. Muter aja ke mana-mana seluruh Indonesia. Tapi karena ada tanggung jawab bahwa negara ini harus diselamatkan dari upaya-upaya yang ingin merusak," ujar Ma'ruf di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2019).

Ma'ruf mengaku sering mengatakan negara sudah dibangun berdasarkan kesepakatan. Mencari kesepakatan itu, katanya, tidak mudah karena Indonesia majemuk, tapi Pancasila merupakan suatu kesepakatan.

"Dari pandangan agama itu, negara ini negara kesepakatan. Ada kesepakatan untuk hidup berdampingan secara damai. Tidak boleh ada yang jadi korban. Kalau ada nonmuslim meninggal karena kamu, kamu harus membayar denda membayar dhiyat. Itu Quran," sebut Ma'ruf.

Dia juga berbicara tentang alasan penolakan HTI. Menurutnya, HTI tertolak masuk Indonesia karena membawa sistem yang tidak sesuai dengan kesepakatan.

"Dia bawa khilafah. Khilafah itu menyalahi kesepakatan. Maka otomatis tertolak. Bahasa agamanya menyalahi kesepakatan," ucap Ma'ruf.

Pernyataan itu disampaikan Ma'ruf saat menerima komunitas artis di kediamannya. Awalnya, Aco sebagai salah satu yang hadir dalam pertemuan itu meminta Ma'ruf menjaga NKRI. Ma'ruf sebelumnya berbicara soal HAM.

"Sehubungan HAM dan sebagainya, tolong jaga NKRI ya, Bah (Abah), karena kan sekarang melawan HTI. Insyaallah jadi wapres. Masalah HTI dan NKRI tolong bantu juga. Jaga bener bahwa keberagaman kita sangat hebat sekali dan diakui dunia. Kalau kita kalah, nggak semestinya begitu," sebut Aco.

Aco mengaku berasal dari alumni Trisakti. "Kedua, kami dulu ada yang jadi martir di Trisakti. Empat orang meninggal saat reformasi. Kami masyarakat Indonesia menikmati reformasi. Semoga temen-temen kita ini, dulu kita anggap pahlawan reformasi, mudah-mudahan bisa jadi pahlawan nasional. Itu titipan temen-temen Trisakti. Mengingatkan kembali Abah, mudah-mudahan bisa menjadi pahlawan nasional," Aco menambahkan.

Menanggapi Aco, Ma'ruf berbicara alasannya menjadi cawapres. Dia berkomitmen ingin menjaga keutuhan NKRI. Dia lalu menyampaikan perasaannya setelah menjadi cawapres yang disebutnya seperti sopir angkot. (detik.com)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar