Abrasi Pantai Laut Bantan Mengkwatirkan
BENGKALIS/86---Keberadaan pantai atau tebing yang ada di beberapa desa di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis saat ini sudah sangat meresahkan warga setempat.
Abrasi tersebut mengancam sawah warga masyarakat yang ada di Bantan Air, Bantan Timur, serta Muntai Barat.
- Seribu Komunitas Rohil Galang Dana Peduli Palu
- Panitia DPD AJOI Kepri untuk Peduli Sulteng Semakin Solid
- Polisi Amankan 3 Orang Terkait Pembakaran Bendera Tauhid di Garut
- Menyusul DPD Kepri, DPD AJO Indonesia Sumbar akan Gelar Aksi Peduli Sulteng
- Banjir Genangi Jalan Penghubung Perumahan Sungai Medang di Pelalawan
Saat ini jarak bibir dengan sawar para warga setempat tinggal kurang lebih 20 meter, lambat laun sawah milik warga setempat akan runtuh terbawa air laut.
Salah seorang warga Bantan Air, Sodikin, disela-sela, dirinyalah memanen padi, dan bercerita, bahwasanya, dulu, tebing Pantai Bantan jauh ketengah.
Tapi, saat ini, tebing pantai tersebut sudah dekat dengan sawah warga setempat, abrasi yang ada di pantai Bantan dan sekitarnya akibat di lautnya tidak ada turap yang memadai.
Untuk mengatasi abrasi, warga Bantan Air meminta kepada pemerintah agar dapat membangun turap atau batu pemecah ombak.
Hal tersebut untuk menjaga pantai dari hentaman obang besar dari laut Selat Melaka, tepatnya di pesisir Kecamatan Bantan. "Salah satu untuk mengatasi abrasi tersebut, kami minta pemerintah membangun turap beton, atau batu pemecah ombak seperti yang di selat baru," kata Sodikin.
Masih kata Sodikin, sekarang ini sudah banyak lahan warga yang ambruk di hantam ombak, dan bahkan ada juga tanaman milik warga tumbang.
Lahan yang dulunya banyak, saat ini sudah banyak yang berkurang, dulunya yang memiliki sawah satu hektare, saat sudah tidak sampai lagi. "Luas lahan pertanian sudah tidak selebar dulu lagi. Semua disebabkan abrasi dihantam ombak besar dari seberang Selat Melaka," tutup Sodikin. (BangAndi)
Tulis Komentar